Bupati H.Djoko Nugroho menyampaikan rencana pembangunan RPJMD 2016-2021 di Bappeda Blora, Rabu (6/4). (foto: tio-infoblora) |
Dengan mengusung visi misi Menuju Blora Sejahtera dan Bermartabat,
pasangan Djoko-Arief mencoba menyusun strategi pembangunan guna melanjutkan
program kerja yang telah dilakukan pada masa jabatan sebelumnya.
“Di masa jabatan kedua ini, saya bersama Mas Arief Rohman ingin
meningkatkan kualitas pembangunan agar masyarakat bisa lebih sejahtera dan
bermartabat. Tidak hanya pembangunan fisik, namun juga pembangunan sumber daya
manusianya dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan daya saing
ekonomi,” ucap Bupati Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho.
Di bidang infrastruktur, Bupati asli Kecamatan Cepu ini
menargetkan peningkatan perbaikan jalan khususnya jalan pedesaan tengah hutan
dan penghubung antar kecamatan. “Saat ini jalan baik di Blora baru 66,7 persen.
Kami targetkan peningkatan jalan baik hingga 92 persen, dalam 3 tahun nanti
harus selesai. Jalan-jalan desa di wilayah hutan harus tuntas, akan segera
diurus perijinan perbaikan jalan hutan milik Perhutani,” lanjutnya.
Sementara untuk jembatan, menurutnya Pemkab Blora akan membuka
akses ekonomi warga Blora Selatan dengan membangun jembatan Bengawan Solo
penghubung Kecamatan Kradenan menuju Kecamatan Ngraho Bojonegoro, tepatnya dari
Desa Medalem ke Desa Luwihaji. Selama ini arus ekonomi di wilayah ini
terkendala akibat tidak adanya jembatan. Satu-satunya jembatan berada di Cepu
yang berjarak lebih dari 40 km.
Begitu juga untuk jembatan Kali Lusi di Kelurahan Kedungjenar
tembus Kelurahan Beran juga akan diwujudkan. Guna mengurai kepadatan
lalu-lintas di Jembatan Kaliwangan. Apalagi perluasan kota menurutnya akan
diarahkan ke arah selatan.
Sedangkan untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau, agar
pertanian bisa terus berjalan. Bupati akan memanfaatkan keberadaan Sungai Bengawan
Solo untuk sumber pengairan areal persawahan wilayah Kecamatan Randublatung dan
Jati (Doplang) yang dikenal sebagai sentra penghasil jagung terbesar kedua se
Jawa Tengah.
“Bengawan nanti akan saya sedot, bukan untuk keperluan air minum
seperti SPAM yang sudah dibangun dari Cepu ke Blora, tetapi disedot untuk keperluan
irigasi pertanian di Randublatung dan Jati. Kita isi embung-embung dengan air
Bengawan Solo agar pertanian bisa terus berjalan tanpa harus menunggu hujan,”
paparnya.
Kemudian, minimnya ketersediaan listrik di desa pelosok hutan juga
menjadi salah satu perhatian Pemkab Blora 5 tahun kedepan. “PLTS yang ada di
Nglebak Kradenan cukup membantu. Nanti akan diusahakan untuk ditambah ke desa
lainnya. Selain itu kami juga mengajukan ijin ke Perhutani agar bisa memasang
tiang jaringan listrik di hutan agar bisa mengaliri desa-desa tengah hutan.
Mereka masih warga Blora yang juga butuh listrik,” ujarnya.
Sementara itu di bidang kesehatan, ia berkomitmen akan
meningkatkan kualitas layanan kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan juga menjadi perhatian khusus, salah satunya dengan menggalakkan lagi program kesehatan KB.
“Setiap hari kok dapat laporan layanan kesehatan buruk baik di puskesmas ataupun rumah sakit. Coba nanti tenaga kesehatan dan dokter baru yang kemarin dilantik jadi PNS akan saya sekolahkan ke rumah sakit luar kota, ditraining agar paham bagaimana melakukan pelayanan kesehatan yang baik. Mereka akan saya tempatkan di Randublatung agar bisa melayani warga selatan. Rumah Sakit Blora dan Cepu biar bisa instropeksi diri,” tegasnya.
“Setiap hari kok dapat laporan layanan kesehatan buruk baik di puskesmas ataupun rumah sakit. Coba nanti tenaga kesehatan dan dokter baru yang kemarin dilantik jadi PNS akan saya sekolahkan ke rumah sakit luar kota, ditraining agar paham bagaimana melakukan pelayanan kesehatan yang baik. Mereka akan saya tempatkan di Randublatung agar bisa melayani warga selatan. Rumah Sakit Blora dan Cepu biar bisa instropeksi diri,” tegasnya.
Di bidang pendidikan, dirinya mendorong agar bisa tercapai
pemerataan mutu pendidikan antara perkotaan dengan pedesaan. “Sedapat mungkin,
kita akan menyelenggarakan pendidikan murah. Sejumlah beasiswa juga akan
disiapkan,” katanya.
Sektor ekonomi, Bupati Kokok akan melakukan penataan kawasan
perekonomian yakni pemindahan Pasar Blora ke kawasan Gabus dengan lahan seluas
3 hektare yang terintegrasi dengan jalur angkutan dan sub terminal. Pasar-pasar
tradisional lainnya juga terus direvitalisasi secara bertahap. Sedangkan pasar
lama, gedung Mustika dan eks Gajah Mas akan ditata ulang menjadi kawasan
pertokoan.
Terkait bidang olahraga, Pemkab akan melakukan pembangunan kawasan
olahraga baru di area lapangan golf yang kini terbengkalai. “Tidak hanya arena
motor, nanti akan banyak fasilitas olahraga lainnya disitu. Bisa dikatakan
nanti lapangan golf jadi teater of dreams nya Blora. Sedangkan stadion, pada
tahun ketiga nanti akan dibuat yang lebih besar di Jepon,” bebernya.
Selanjutnya, Masjid Agung Baitunnur juga akan mendapatkan prioritas
pembangunan dari Pemkab Blora. “Setelah saya cek, masjid itu ternyata aset
Pemkab yang dikelola oleh yayasan. Segera saja tanah di sebelah utaranya untuk
dibeli agar masjid bisa diperluas dan dibesarkan agar lebih bagus sebagai ikon
Blora, tanpa melupakan fungsi utamanya sebagai tempat ibadah,” kata Kokok.
Selain masjid, kawasan Makam Sunan Pojok juga akan mendapatkan
penataan. “Sunan Pojok nanti juga akan ditata, arealnya diperluas agar bisa
menjadi lokasi wisata religi layaknya Wali Songo. Pertokoan di sebelah timurnya
akan dipindah agar Makam Sunan Pojok terlihat dari jalan raya,” ujarnya.
Khusus untuk Kecamatan Cepu, dirinya ingin melakukan penataan
ruang di kawasan Taman Seribu Lampu. “Taman Seribu Lampu akan ditata ulang,
semua PKL harus dibersihkan. Dipindah ke lokasi lain agar tidak kumuh. Jalan di
sekitarnya juga akan dilebarkan. Akan ada museum migas juga di Cepu. Lapangan
terbang Ngloram juga terus diproses agar bisa segera diaktifkan,” jelasnya.
Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si mengatakan bahwa saat ini
rencana pengaktifan lapangan terbang Ngloram menjadi sebuah bandara sudah masuk
di perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. “Kami akan kawal terus,
diusahakan agar bisa menjadi bandara komersil,” ucap Arief Rohman.
Sebagai ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten, Arief Rohman
menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng berbagai pihak untuk menekan angka
kemiskinan di Kabupaten Blora. “Beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Blora kami
dorong untuk memberikan perhatiannya untuk masyarakat miskin di pedesaan.
Seperti saat ini STAIM Khozinatul Ulum sedang melakukan KKN di Desa Nglebak
Kecamatan Kradenan. Disana kita dorong agar mereka bisa melatih ketrampilan
warga desa guna peningkatan ekonomi masyarakat. Lainnya juga kita arahkan
seperti itu,” lanjut Arief Rohman.
Keterbukaan layanan informasi publik menurut mantan anggota DPRD
Jawa Tengah ini juga penting. Atas persetujuan Bupati, Arief Rohman juga
mendorong agar seluruh SKPD di Kabupaten Blora untuk giat membuka kanal
informasi melalui website dan media sosial seperti whatsap, facebook, dan
twitter.
Pemkab Blora juga terus mengawal upaya untuk memperoleh keadilan
Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang kini masih minim diperoleh oleh Blora.
Diantaranya mengajukan revisi UU Migas serta judicial review undang-undang
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Soal masih tingginya pengangguran di Kabupaten Blora, pihaknya
berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya lapangan pekerjaan yang luas
dengan memudahkan pintu investasi. “Saya mau semua perijinan terkait investasi
perusahaan besar yang bisa menyedot tenaga kerja lokal agar dipermudah dan
dipersingkat. Kita wujudkan perijinan satu atap. Pelatihan ketrampilan kerja
juga terus diselenggarakan secara berkelanjutan di Balai Latihan Kerja
Disnakertransos,” pungkasnya. (tio-infoblora)
2 komentar:
Semoga tanah kelahiranku kab. Blora makin maju kedepan nya . Salam dari jogja...
Semoga semakin sejahtera masyarakat nya....
Posting Komentar