![]() |
Salah satu tanaman buah kelengkeng yang ditanam di kebun PT.MSS Dukuh Klapanan Desa Tunjungan, Blora. Pohonnya rendah namun sudah berbuah banyak. (foto: war-ib) |
Kebun buah yang dikelola oleh PT. Mustika Sinar
Semesta (MSS) ini sebagai bukti bahwa Kabupaten Blora juga berpotensi sebagai
pusat buah-buahan. Image Blora yang
dikenal kering karena terletak di pegunungan kapur perlahan akan berubah.
Ialah Bambang Suharto, seorang pengusaha bidang
pertanian dan agrobisnis asal Jepon Blora yang memprakarsai berdirinya kebun
buah di sebelah tenggara Waduk Greneng ini. Dengan luas lahan hingga 30
hektare, kini yang sudah ditanami tanaman buah mencapai 13 hektare.
Ribuan pohon pepaya kalina tumbuh subur di kebun PT.MSS Tunjungan Blora. (foto: war-ib) |
Menurut Warsono ada berbagai jenis buah-buahan
yang ditanam di kebun tersebut dan kebanyakan adalah buah dengan kualitas
unggul. Diantaranya pepaya kalina, pepaya delima, kelengkeng new cristal yang
bediameter 5 cm dengan daging buah yang tebal dan manis, kelengkeng verni,
srikaya merah varietas sunpablo, mangga fukuda, durian pelangi dari Papua yang
dagingnya semburat merah, durian srikandi, jambu cristal dll.
“Untuk pemasaran hasil panen sementara ini masih
untuk konsumsi lokal. Namun tidak menutup kemungkinan akan diekspor karena
kualitas buah dari kebun ini tidak kalah dengan buah Thailand. Kami punya
jaringan pemasaran yang luas,” lanjut Warsono.
Dalam proses perawatannya, kebun buah terbesar di
Blora ini mengandalkan penggunaan pupuk kandang dengan pekerja sebanyak 20 orang dari masyarakat sekitar kebun, sedangkan penjaganya ada 9 orang. “Setiap tahun kami beli pupuk
kandang berupa kotoran ternak dari desa-desa sebanyak 200 hingga 300 truk,”
ungkap Warsono.
![]() |
Hamparan pohon kelengkeng di perbukitan Dukuh Klapanan Tunjungan milik PT.MSS. (foto: war-ib) |
“Sementara ini pake air sumur, namun jika kemarau
kami ijin menggunakan air Waduk Greneng. Disamping itu, kami juga terus mencari
sumber air yang pas untuk dijadikan sumur baru. Beberapa waktu lalu Dosen Teknik
Geologi Undip juga datang kesini untuk membantu pencarian titik air,” jelas
Warsono.
Sudah banyak pejabat tinggi yang datang
mengunjungi kebun buah Klapanan ini untuk melakukan penelitian, studi dan
pengamatan tanaman. “Bupati, Wakil Bupati,Dosen dari IPB Bogor pernah kesini,
Dirjen Perkebunan dari Kementerian Pertanian pernah kesini. Terakhir Jumat lalu
Dirjen Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) bersama Sekda Blora dan
Adm Perhutani datang juga untuk membahas potensi perluasan lahan perkebunan
buah di sela tegakan jati milik Perhutani KPH Blora,” pungkasnya.
Hanya saja sampai saat ini kebun buah terbesar di Kabupaten Blora belum dibuka untuk umum. Pengelola masih fokus untuk perawatan dan produksi buah. Kecuali ada kunjungan untuk penelitian, studi tanaman atau belajar perkebunan akan diijinkan. Pengelola terbuka untuk sharing kepada sesama petani buah. (jo-infoblora)
3 komentar:
Good job Pak.. Jadinya semakin bangga dengan potensi daerah Blora.. Lanjutkan... Wassalam..
sip.moga blora akan unggul
Good job.... Jaya selalu
Posting Komentar