![]() |
Goa Kidang di Kecamatan Todanan, salah satu objek wisata yang akan dimasukkan dalam paket wisata edukasi. |
BLORA.
Potensi alam Blora memang beraneka ragam, dimulai
dari hutan, batuan mineral hingga bahan tambang. Kekayaan alam ini bisa dilihat
dari luasnya hutan jati kualitas unggul di Blora, beberapa goa karst dari
bentukan batu mineral di wilayah Kecamatan Todanan, serta ratusan sumur minyak
tua peninggalan Belanda yang tersebar di wilayah Kabupaten Blora.
Untuk mengenalkan kekayaan alam Blora ini pada generasi muda, Pemkab
Blora melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan
Informatika (DPPKKI) Blora ingin mengembangkan paket wisata edukasi yang
nantinya ditawarkan se sekolah-sekolah atau organisasi pendidikan. Ini
merupakan modal bagus untuk pengembangan pengetahuan bagi pemuda agar bisa
lebih mengenali kondisi Blora.
Selain
potensi alam, potensi sosial budaya juga akan diangkat dalam paket wisata
edukasi ini. Seperti padepokan kampung Samin (sedulur sikep) yang ada di Desa
Sambongrejo dan Desa Klopoduwur. Hingga saat ini DPPKKI Blora masih menyusun
konsep paket wisata edukasi tersebut.
Sejumlah
destinasi wisata menjadi sasaran paket wisata ini. Di antaranya obyek wisata
alam seperti Goa Kidang dan Goa Terawang di Kecamatan Todanan, Waduk Tempuran
dan Waduk Greneng. Selain itu juga penambangan di sumur minyak tua, museum
Mahameru serta sejumlah pusat kerajinan khas Blora bahkan juga pabrik gula PT
Gendhis Multi Manis (GMM).
Kepala DPPKKI
Blora Slamet Pamuji melalui Kepala Bidang Pariwisata Sugiyanto mengemukakan
program wisata edukasi bertujuan mengenalkan potensi wisata Blora kepada para
siswa.
“Dengan
adanya program wisata edukasi nanti, diharapkan sejak dini para siswa di Blora
mengenali dan tahu potensi wisata yang ada di daerahnya sendiri,” ujar
Sugiyanto, Sabtu (30/8).
Untuk
menyukseskan program tersebut, kata Sugiyanto, pihaknya menggandeng sejumlah
pihak. Mulai dari pihak sekolah, biro wisata hingga dinas dan instansi terkait
serta masyarakat.
![]() |
Salah satu sumur minyak tua di Desa Ledok Kec.Sambong. |
Khusus untuk
sumur minyak tua, Sugiyanto menjelaskan, bahwa sumur tua akan dijadikan satu
paket wisata edukasi khususnya wisata geologi. Tetapi karena sumur minyak tua
di Blora sangat banyak, maka tidak semua sumur tua akan dijadikan kawasan
wisata.
“Kami khususkan
yang dikelola masyarakat, karena tidak perlu ijin yang berbelit,” katanya.
Ia
menjelaskan, sumur minyak tua yang rencananya akan digarap menjadi wisata adalah
milik masyarakat Samin di Kecamatan Sambong. “Karena nanti lingkungan Samin di
Kecamatan Sambong akan menjadi target Desa Wisata,” tegas dia.
Namun begitu,
lanjut Sugiyanto, desa lain tidak menutup kemungkinan akan menjadi sasaran desa
wisata sumur tua. “Disamping anak-anak berwisata, juga bisa belajar mengenai
sumur tua,” ujarnya.
Sebelumnya,
Camat Sambong, Sudharmono, menggagas akan menjadikan Sumur Tua menjadi wisata
geologi. Menurutnya, jika keberadaan sumur minyak tua tersebut benar-benar
digarap dengan serius oleh Pertamina bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Blora akan mampu mendatangkan wisatawan sehingga dapat menambah
pendapatan asli daerah (PAD).
"Dipastikan
juga akan memberikan multiplier effect, seperti peluang usaha jasa di sekitar
lokasi pemboran yang bisa ditangkap warga sekitar," katanya
Untuk
diketahui, di Kecamatan Sambong sendiri terdapat 352 titik sumur tua. Dari
jumlah itu 65 persennya digarap warga secara tradisonal. Mereka tergabung dalam
paguyuban penambang yang berada di Desa Ledok.
Selain itu di
Desa Ledok juga ada satu sumur minyak tua yang dikeramatkan oleh warga
setempat. Dalam waktu tertentu setahun sekali, warga setempat mengadakan
syukuran di sumur yang di sebut Sumur Magung. (Jo-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.