Pages

6 Apr 2014

Seniman Butet Kartaredjasa Akan Ramaikan Gebyar Giling Perdana Pabrik Gula Blora

Seniman Butet Kertaredjasa dan Jaduk Ferianto mengikuti diskusi rencana giling perdana {abrik Gula Blora PT.GMM kemarin, (5/4/2014). (ali-infoblora)
BLORA. Seniman kondang, Butet Kertaredjasa dan Jaduk Ferianto, akan meramaikan giling tebu perdana Pabrik Gula Blora, PT Gendis Multi Manis (GMM), di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, pada akhir Mei hingga awal Juni 2014 mendatang. 

Selain itu dalam perhelatan tersebut akan disuguhkan pentas seni tradisional khas Blora. Diantaranya, seni Barongan, Tayub, Wayang Kulit, panggung musik, hingga ritual ambengan yang menjadi tradisi warga setempat. 

Presiden Direktur PT GMM Blora, Kamajaya, menginginkan acara digelar dengan meriah, dan nantinya bebas dari bendera partai politik. Hal itu belajar dari pengalaman kunjungan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu ke PG Blora dimana di jalan dari Desa Gagakan, Kecamatan Kunduran hingga lokasi pabrik di Todanan banyak bendera partai politik yang dipasang.

“Kita akan kemas acara ini sedemikian menarik. Namun tentu saja hal ini nanti akan kita konsultasikan dengan Bupati Blora Djoko Nugroho dan jajaran Muspida lainnya. Sebab menyangkut segi keamanan pabrik gula dan keamanan para tamu undangan yang sangat penting,” ucapnya.

Sementara itu, Butet Kertaredjasa yang juga hadir dalam diskusi persiapan giling perdana PG Blora PT GMM mengungkapkan, dasar berfikir ritual tradisi merupakan kerjasama semangat kesetaraan. Prinsip kesetaraan ritual tradisi dan lintas iman. 

“Harus mengusung semangat pluralisme. Yakni aspek spiritual tradisi religius dan juga keinginan hiburan rakyat Kabupaten Blora,” tuturnya. 

Acara diskusi yang memakan waktu tiga jam kemarin tersebut juga dihadiri Pentolan Group Sahita Jaduk Ferianto, Kamajaya, mantan Sekda Pemkab Blora Bambang Sulistya, Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Gundala Wijasena, dan jajaran pengurus DPC Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) Blora.

Pada kesempatan itu Jaduk menyampaikan, acara yang direncanakan akan mendatangkan sebanyak 40 ribu orang itu akan dikonsep dengan berbagai seni pertunjukan. Termasuk ritual ambengan seperti saat acara sedekah bumi Desa Tinapan, Kecamatan Todanan.

”Nanti ada arak-arakan dari Sedulur Sikep Blora yang menganut prinsip; demen, becik, rukun, seger, waras, dan memuat simbol petani tebu Kabupaten Blora. Salah satunya adalah pembuatan replika tebu berjumlah 16 seperti jumlah kecamatan di Blora,” ucapnya.

Bambang Sulistya juga mengusulkan supaya acara giling perdana tebu tersebut harus memuat sifat-sifat yang inginkan oleh masyarakat kecil. Sifat itu menurutnya harus memenuhi unsur kesederhanaan, kejujuran, kebaikan, dan keberanian. 

“Ini yang nanti akan menunjukkan ciri khas Blora. Termasuk penganut sedulur sikep atau umumnya yang disebut wong samin dengan ikon tokohnya Samin Surosentiko,” tuturnya. (rs-infoblora | ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.