INFOBLORA.ID - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) terus mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat desa. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan kembali membuka Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) gelombang kedua, yang diperuntukkan bagi perangkat desa dan penggiat pembangunan desa.
Kepala Dinas PMD Blora, Yayuk Windrati, S.H., M.M., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian penting dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan pemerintahan desa. Menurutnya, RPL menjadi peluang besar bagi perangkat desa yang telah bekerja, namun belum memiliki jenjang pendidikan tinggi yang memadai.
“Program ini dirancang untuk mereka yang sudah bekerja, seperti perangkat desa. Hanya empat semester dan berbasis pengalaman kerja. Sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pengabdian dan tata kelola pemerintahan desa,” jelas Yayuk.
Program RPL ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Desa (Kemendes) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang secara khusus membuka ruang bagi pelaku desa untuk melanjutkan pendidikan tinggi dengan pengakuan terhadap pengalaman kerja yang sudah dimiliki.
Dinas PMD Blora, lanjut Yayuk, telah mengadakan pertemuan dengan pihak Kemendes dan Unnes untuk menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) gelombang kedua serta mengevaluasi pelaksanaan gelombang pertama agar pelaksanaan ke depan lebih optimal.
“Dalam PKS yang baru, sudah ada penyesuaian terkait nomenklatur program, besaran subsidi, dan teknis pelaksanaan. Produk akhir program ini akan disesuaikan juga dengan Perbub yang sedang dalam proses penyesuaian,” tambahnya.
Antusiasme terhadap program ini terbilang tinggi. Pada gelombang pertama, meskipun kuotanya terbatas, peminat program ini cukup banyak. Untuk gelombang kedua, ditargetkan sebanyak 500 peserta dapat diterima mengikuti program RPL.
Terkait pembiayaan, Yayuk menyebutkan bahwa pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar pendanaan dapat dialokasikan secara optimal demi kelancaran pelaksanaan.
“Program ini merupakan kebijakan langsung dari Bupati Blora dalam upaya peningkatan kualitas SDM desa. Maka dari itu, kami terus membangun komunikasi intensif dengan TAPD dan Bappeda, agar program ini bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” tegas Yayuk.
Langkah ini sejalan dengan visi Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., yang terus mendorong penguatan kapasitas aparatur desa. Melalui program RPL, diharapkan para perangkat dan penggiat desa bisa lebih kompeten dan profesional dalam melayani masyarakat.
Dengan keberlanjutan Program RPL, Pemkab Blora optimis SDM desa akan semakin berkualitas dan mampu menghadapi tantangan pembangunan di tingkat akar rumput secara lebih adaptif dan inovatif.
0 komentar:
Posting Komentar