![]() |
Para Mahasiswa Blora yang sedang menempuh kuliah di Madura melaksanakan kegiatan Makrab beberapa waktu lalu. (foto: aji) |
Dalam kegiatan Makrab yang dilaksanakan
pada 15 sampai 16 September 2018 lalu di Desa Sembilangan, Kecamatan
Socah, Kabupaten Bangkalan itu puluhan mahasiswa sangat antusias
mengikuti acara.
Dengan mengangkat tema “Rampak
Rampong, Sepi Pamrih ing Ngabekti, Seduluran Kanthi Ikhlas Ati”
yang merupakan perpaduan antara Bahasa Madura dengan Bahasa Jawa,
diharapkan mahasiswa yang sedang ada di perantauan untuk mencari
ilmu, nantinya tetap bisa berkontribusi nyata tanpa pamrih.
Berdasarkan rilis yang diterima
infoblora.com, pembukaan Makrab dilakukan melalui apel yang
dilaksanakan setelah shalat ashar dan dibuka oleh Klebun, Kepala Desa
setempat. Pembukaan dilakukan secara simbolis dengan pengibaran
bendera Kamaba Madura.
Berlangsung sederhana, acara Makrab berhasil menjalin kekompakan diantara mahasiswa Blora yang ada di Madura. (foto: aji) |
“Terima kasih untuk semuanya yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
kegiatan ini. Semoga dengan diadakannya Makrab ini mampu menjalin
solidaritas dan kekompakan dan ilmu yang kita dapat di sini bisa kita
aplikasikan di kota tercinta, Kabupaten Blora,” ucap Amin Nasir.
Sedangkan Ketua Umum Kamaba Madura, Eko
Cahyono berharap ketika nanti kembali ke kampung halaman, semua
anggota harus mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan di Blora.
Di hari kedua, seluruh anggota
mengikuti senam dan outbound di reklamasi Sembilangan yang lokasinya
tidak jauh dari penginapan. Permainan yang dikonsep oleh panitia
bertujuan untuk mempererat kekeluargaan, di antaranya meniup tepung,
memecahkan balon, mengambil air secara bergilir, dan masih banyak
lagi.
Setelah outbound, seluruh anggota
mengikuti materi kebudayaan yang disampaikan oleh Anwar, Gubernur
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura.
Anwar, yang juga merupakan pegiat seni, menuturkan bahwa orang Blora
harus bangga dilahirkan di kota tersebut.
“Kalian patut bangga terlahir di
Blora. Kota yang melahirkan orang-orang hebat seperti Pramoedya
Ananta Toer. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa
asing. Semoga kalian bisa menjadi orang-orang hebat seperti beliau,”
terang Anwar dengan semangat.
Malam terakhir pengakraban ditutup
dengan pentas seni dari masing-masing kelompok. Di antarnya ada yang
menampilkan musikalisasi puisi, tari gambyong, dan gitar acoustic.
Semua anggota Kamaba Madura melingkar dan menyanyikan lagu
persahabatan sebelum tidur. Keesokan harinya, anggota baru di ikrar
dalam acara apel penutupan. (wril | jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar