Bupati Djoko Nugroho usai memimpin
rakor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Rabu (28/3/2018) lalu
menegaskan bahwa Pemkab Blora telah menjalin koordinasi dengan Pemkab
Bojonegoro. Keduanya sudah menyatakan sejalan dan akan melanjutkan
proses tahapan pembangunan dari kedua sisi.
“Bojonegoro sudah oke, Blora sudah
oke. Kita tunggu respon Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya setelah Pemkab
Blora mengirim surat ke Kementerian PUPR untuk pembangunan jembatan
ini, keputusannya diserahkan kepada Pemprov Jateng,” ucapnya.
Jembatan yang direncanakan dibangun di
Desa Medalem Kecamatan Kradenan ini nantinya akan menghubungkan dua
kabupaten di dua provinsi berbeda, sehingga memang harus ada
kontribusi pembangunan dari kedua wilayah. Baik dari tingkat
Kabupaten maupun Provinsi.
Saat menghadiri Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Eks Karesidenan Pati di Rembang,
pertengahan Maret kemarin, Bupati Djoko Nugroho juga telah
menyampaikan keinginan membangun jembatan ini kepada Plt Gubernur
Jawa Tengah dan Kepala Bappeda Jateng agar bisa dibantu anggarannya.
Bupati mengusulkan agar pembangunan
jembatan ini bisa menjadi program prioritas di tahun 2020. Sehingga
mulai saat ini kedua Pemkab dan kedua Pemprov baik Jateng maupun
Jatim bisa mempersiapkan penganggaran secara bersama.
Diketahui bersama, wilayah Blora
Selatan di Kecamatan Kradenan dan sekitarnya merupakan lumbung
padinya Blora. Untuk melakukan aktifitas ekonomi, warga harus
menyeberang Bengawan Solo menggunakan rakit dan perahu yang memiliki
resiko bahaya tinggi. Dengan adanya jembatan nanti, Bupati berharap
pertumbuhan ekonomi disana bisa semakin cepat sehingga kemiskinan
bisa ditekan. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar