Sejak Rabu (28/2/2018) pembongkaran jembatan penyebrangan Pasar Blora mulai dikerjakan dengan menyopoti reklame yang ada di atasnya. (foto: dok-infoblora) |
Pembongkaran selama dua hari tersebut
membuat arus lalu-lintas di Jl.Mr.Iskandar ditutup dan diawasi oleh
petugas Satpol PP Kabupaten Blora. Di hari pertama dilakukan
penyopotan papan reklame yang ada di atas jembatan terlebih dahulu.
Kemudian di hari kedua petugas mulai
mengerahkan alat berat untuk membonghkar jembatan beton yang
melintang di atas Jl.MR Iskandar itu.
Sejumlah warga dan pedagang pasar pun
memberikan tanggapan beragam tetang pembongkaran jembatan yang
dibangun sejak 1973 itu.
Mulyono salah satu warga yang rumahnya
tidak jauh dari Pasar Blora mengatakan bahwa dalam sepuluh tahun
terakhir jembatan itu sudah jarang dipakai orang menyeberang. Karena
banyak los Pasar di lantai dua yang tidak buka dan Bioskop Mustika
juga sudah tutup.
![]() |
Pembongkaran jembatan menggunakan alat berat di hari Kamis (1/3/2018). (foto: dok-polpp) |
Sementara itu Tarwa Saladin, Ketua
Paguyuban Pedagang Pasar menyatakan tidak mempermasalahkan
pembongkaran jembatan penyeberangan itu. Ia hanya khawatir
pembongkaran jembatan penyebrangan itu sebagai tanda dimulainya
pemindahan pedagang pasar induk.
“Kami tetap menolak jika pasar induk
dipindah. Namun kalau diperbaiki silahkan,” ucapnya.
Bupati Djoko Nugroho saat memimpin
rapat koordinasi Hari Peduli Sampah Nasional dan persiapan Penilaian
Kota Sehat di Setda Blora, Kamis (1/3/2018) menyatakan bahwa
pembongkaran jembatan penyebrangan yang ada di Pasar untuk dilakukan
penataan Kota.
“Jangan percaya isu yang mengatakan
akan dibangun Mall atau sejenisnya. Kami akan melakukan penataan kota
disitu. Sejumlah pertokoan akan dibangun agar lebih rapi da tidak
kumuh,” ujarnya. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar