Bupati ajak petani menjual gabah hasil panen ke gudang Bulog saja yang harganya lebih tinggi, daripada ke mitra (tengkulak). (foto: ip-infoblora) |
Bertempat
di Joglo Rumah Makan Mr.Green, Bupati bersama Kepala DPKP Ir. Reni
Miharti M.Agr Bus, Kepala Gudang Dolog Bulog Blora Suismuntoyo S.Sos,
dan Kepala BRI Cabang Blora, secara langsung memberikan penjelasan
kepada petani mengenai bagaimana penjualan hasil panen yang tepat
agar harga tidak jatuh bebas di tangan tengkulak.
Dalam
sambutannya Bupati Djoko Nugroho meminta kepada petani untuk menjual
gabahnya hanya ke Bulog dengan begitu harga jual gabah dapat tetap
tinggi. Saat ini harga beli gabah dari Bulog ke Mitra sebesar Rp
3.700/kilogram sedangkan harga beli gabah dari Mitra ke petani atau
Poktan hanya sebesar Rp 2.500/kilogram. Dengan menjual gabah langsung
ke Bulog diharapkan dapat menekan selisihnya harga beli dari Bulog
dan Mitra sebesar Rp 1.200 kilogram.
Perwakilan Gapoktan dan Poktan mengikuti acara sosialisasi dari Bupati, DPKP, Bulog dan BRI. (foto: ip-infoblora) |
Ia
berpesan kepada Poktan maupun Gapoktan untuk memanfaatkan sarjana
yang ada di desa-desa dalam menyusun administrasi seperti kontrak
jual beli gabah ke Bulog. Dengan begitu maka sekaligus membuka
lapangan kerja bagi masyarakat.
“Saat ini kita dibantu oleh Pak Menteri Pertanian, maka kita juga harus meningkatkan serapan gabah di Blora, tapi kalian juga harus bisa dipercaya dan jangan bohong dengan kualitas gabah yang dijual ke Bulog harus sesuai ketentuan,” pesannya.
Kepala
DPKP Ir Reni Miharti M.Agr.Bus menyampaikan bahwa saat ini luas tanam
diawasi langsung oleh Kementrian Pertanian lewat satelit. Oleh karena
itu Gapoktan harus segera melapor ke Dinas Pertanian apabila mulai
menanam padi dan nantinya akan dilaporkan ke Kementrian secepat
mungkin.
Diharapkan
saat ini Poktan dan Gapoktan memiliki persediaan gabah segera
transaksi dengan Bulog segera terjadi. Di tahun 2017 ditargetkan
serapan gabah di Kabupaten Blora sebesar 21 ton dan realisasi yang
diminta Bupati Blora minimal harus 25 ton. Oleh karena itu Kepala
Gudang Blora Suismuntoyo S.Sos menyampaikan bahwa persediaan beras
maupun gabah yang ada di gudang Blora telah dijual ke Medan,
Kalimantan Tengah maupun daerah lainnya untuk mengosongkan gudang
khusus untuk serapan gabah tahun 2017.
Suismuntoyo
juga menyampaikan bahwa Gapoktan yang memiliki mesin penggilingan
dapat didaftarkan ke Bulog Pati yang nantinya dapat diberikan lisensi
oleh Dinas Pertanian untuk menjadi Mitra Bulog.
“Untuk
kelompok tani kecil juga diharapkan menjual gabahnya langsung ke
gudang Bulog yang ada. Nantinya uang hasil penjualan gabah dapat
langsung dicairkan ke kantor Bank BRI terdekat setelah mendapatkan
SPP,” ucapnya.
Dengan
menjual langsung ke gudang, petani dapat mengetahui secara langsung
kualitas gabah yang dimiliki, hal ini dikarenakan terdapat mini
laboratorium di gudang. Petani juga mendapat bimbingan dari Bulog
agar gabah yang dihasilkan dapat mencapai kualitas dengan harga jual
tertinggi yaitu Rp 3.700/kilogram.
“Petani tidak usah takut ke gudang, gudang sekarang tidak menyeramkan, gudang Bulog Blora mendapat peringkat 1 penataan taman se-Indonesia, jadi tidak usah takut, disana juga ada minilab jadi petani bisa tahu bagaimana gabah yang bagus,” ujarnya.
Di
akhir acara, Bupati Blora menegaskan kepada Poktan dan Gapoktan untuk
langsung menjual gabah ke Bulog dan jangan ke mitra (tengkulak-red)
agar harganya tinggi. Alasan diadakannya acara ini adalah untuk
mempertemukan pihak petani dengan Bulog serta BRI agar petani
mengetahui secara langsung bagaimana cara agar harga gabah tinggi.
(baca juga berita sebelumnya, klik : Didesak Bupati, Bulog Segera Serap Gabah Blora Agar Harga Tak Anjlok)
(baca juga berita sebelumnya, klik : Didesak Bupati, Bulog Segera Serap Gabah Blora Agar Harga Tak Anjlok)
“Tolong Bulog terima gabah hanya dari petani dan mitra dari Blora saja jangan dari yang lain biar petani Blora semakin sejahtera dan makmur,” pungkasnya. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar