Salah satu pedagang mengusung barang dagangannya untuk diselamatkan dari genangan banjir di Pasar Wado. (foto: rs-infoblora) |
“Pasar ini wilayah rendah, sebelah utara rel kereta api dan jalan
desa bagian depan ditinggikan karena akan dibeton. Sehingga jika beberapa jam
hujan deras, pasti terendam. Sedangkan gorong-gorong pembuangan air di depan
pasar tidak terlalu besar,” ungkap Ismail salah satu pedagang pakaian di Pasar
Wado, Rabu (13/4).
Dirinya berharap agar pemerintah bisa memperbesar gorong-gorong
saluran air dari Pasar menuju kali. “Semoga saluran air dan gorong-gorongnya
bisa dibesarkan sebelum jalannya diperbaiki, jadi tidak terjadi banjir lagi.
Kami susah kalau banjir tidak bisa jualan,” harapnya.
Begitu juga dengan Ahmad Zaen, pedagang kelapa dari Desa Jimbung
yang berjualan di Pasa Wado yang mengeluhkan keadaan pasar ketika terendam
banjir. “Susah mas, tidak bisa jualan lantaran air genangan lama surutnya.
Saluran air di depan pasar terlalu kecil. Mumpung belum dibeton jalannya,
semoga ada perbaikan gorong-gorong dahulu,” harapnya.
Akibat banjir tersebut, sejumlah 200 pedagang tidak bisa berjualan
di dalam pasar. Mereka hanya bisa menggelar dagangan di tepi jalan depan pasar.
Bahkan beberapa pedagang terpaksa membawa dagangannya pulang karena basah
terendam air.
(berita sebelumnya : Terendam Banjir, Ratusan Pedagang Pasar Wado Kedungtuban Merugi Jutaan Rupiah)
(berita sebelumnya : Terendam Banjir, Ratusan Pedagang Pasar Wado Kedungtuban Merugi Jutaan Rupiah)
Sementara itu Plt.Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten
Blora, Bondan Sukarno ketika dihubungi melalui akun twitternya @bdnrmj
mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan lapangan. “Akan
kita cek ke lapangan, mumpung ada kegiatan perbaikan jalan,” kicaunya.
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar