Home » , , » Pro Kontra Pemindahan Pasar Blora ke Gabus, Pedagang Ingin Bertemu Bupati

Pro Kontra Pemindahan Pasar Blora ke Gabus, Pedagang Ingin Bertemu Bupati

infoblora.id on 8 Apr 2016 | 08.00

Pro kontra pemindahan Pasar Induk Blora, para pedagang menolak dipindah dan meminta kejelasan dari Bupati agar bisa berdialog langsung. (foto: am-sm)
BLORA. Rencana pemindahan Pasar Induk Blora dari lokasi lama di Kelurahan Jetis ke kawasan Gabus Kelurahan Mlangsen oleh Bupati H.Djoko Nugroho pada tahun 2017 mendatang terus menuai pro kontra. Dalam beberapa kali kesempatan Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok tersebut sering mengutarakan niat tersebut tetapi hingga saat ini belum ada sosialisasi kepada para pedagang.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Blora, Tarwa Saladin menyatakan bahwa sebagian besar pedagang menolak pemindahan pasar. Mereka menginginkan agar Bupati bisa memberikan penjelasan secara gamblang tentang alasan pemindahan Pasar. Padahal menurut mereka saat masih dipimpin Pj.Bupati Ihwan Sudrajat, pasar tidak dipindah namun hanya direvitalisasi dengan dibangun 3 lantai ke atas.

“Kami menolak dipindah. Dahulu Pj.Bupati niatnya hanya melakukan revitalisasi dan dibangun 3 lantai ke atas di lokasi yang sama. Namun mengapa sekarang begitu dipimpin Bupati Kokok justru kebijakannya berubah. Pasar malah akan dipindah ke Gabus. Kami para pedagang minta kejelasan. Kami ajukan surat audiensi kepada Bupati agar para pedagang bisa bertatap muka langsung dengan para pengambil kebijakan,” jelas Tarwa Saladin, Kamis (7/4) kemarin.

Sementara itu, Kepa Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Blora, Maskur membenarkan jika para pedagang ingin beraudiensi dengan Bupati.

“Mereka sudah mengirimkan surat kepada Pemkab. Kami menerima dengan baik usulan audiensi itu. Nanti akan dibicarakan dengan Bupati untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk bertemu guna melakukan dialog. Setelah audiensi, nanti juga akan dilakukan sosialisasi ke lapangan,” ucap Maskur.

Sementara itu Bupati H.Djoko Nugroho ketika mengikuti rapat konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora 2016-2021 di Bappeda Blora, Rabu (6/4) lalu, menyatakan kebulatan tekadnya untuk memindah pasar demi penataan kota agar tidak semrawut dan kumuh, serta pemerataan pembangunan.

Ia pun meminta dukungan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Blora perihal rencana pemindahan pasar tersebut, salah satunya adalah KH.Muharror Ali. Kyai pemimpin Ponpes Khozinatul Ulum Blora yang juga tokoh NU ini mendukung pemindahan pasar dengan syarat pedagang pasar lama diutamakan dalam mendapatkan kios di pasar yang baru.

“Pasar saya pindah ke lahan yang lebih luas agar muat untuk parkir, bongkar muat dagangan dan bisa menampung semua pedagang. Saat ini Pasar Blora sudah tidak layak ditengah kota, dengan lahan yang sempit, kumuh, tidak punya lahan parkir dan banyak pedagang yang berjualan di tepi jalan sering mengakibatkan kesemrawutan. Di Gabus nanti juga akan dibangunkan sub terminal agar bisa melayani arus penumpang dari dan menuju pasar. Tidak usah khawatir akan kesepian di lokasi baru,” tegasnya.

Menurutnya di Pasar yang baru nanti tidak hanya menampung pedagang Pasar Induk Blora. Namun juga menampung para pedagang Pasar Rel (selatan Pasar Induk Blora) yang kini menempati lahan milik PT.KAI. Jika sewaktu-waktu tanah tersebut diminta oleh PT.KAI maka pedagang sudah tidak repot lagi karena sudah ada pasar baru.

Untuk diketahui, pada tahun 2016 ini pemindahan pasar belum dilakukan. Pemkab hanya melakukan pengukuran lahan, pemadatan lahan dan pengkajian AMDAL terkait pembangunan pasar di Gabus Kelurahan Mlangsen. Sedangkan pembangunan fisiknya baru akan dilakukan pada tahun 2017 mendatang. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved