![]() |
Tanggul Bengawan Solo di Desa Ngloram Kecamatan Cepu longsor dan mengancam keberadaan rumah penduduk di sekitarnya. (tio-infoblora) |
Seperti yang dialami Jupri (53), warga yang tinggal di tepi Sungai
Bengawan Solo bersama kedua anaknya Agus (30) dan Susanto (28) ini merasa
ketakutan jika sewaktu-waktu rumahnya ikut amblas terseret derasnya arus
Bengawan Solo.
“Jaman saya kecil, tanah yang dahulunya ditempati bapak saya ini
jaraknya dengan bengawan Solo masih jauh. Sekarang hanya tinggal beberapa meter
dari rumah. Saat hujan deras turun, saya dan keluarga selalu was-was takut jika
longsor semakin meluas hingga mencapai rumah,” kata Jupri, Kamis (11/2)
kemarin.
Sedangkan Karmi (50) istri Jupri mengatakan bahwa penyebab longsornya
tanggul di timur rumahnya itu karena maraknya penambangan pasir liar. “Disini
banyak sedotan pasir yang nambang di dasar Bengawan mas, jadi sungainya semakin
dalam. Otomatis tanggul jadi lebih mudah longsor karena material dibawahnya
diambil,” ucap Karmi.
Begitu juga dengan Arifin, warga lainnya yang bekerja di KUA Kecamatan
Cepu ini terpaksa membongkar dapur rumahnya karena jarak longsoran tanggul
Bengawan Solo semakin mendekati belakang rumahnya. Ia khawatir rumahnya ikut
longsor mengingat arus Bengawan Solo masih belum normal.
“Pak Arifin ini malah sudah membongkar rumahnya bagian belakang karena
longsor terus menggerus tanahnya di pinggir Bengawan Solo. Agar tidak semakin
parah, saya pun terpaksa menanami tepi tanggul yang longsor dengan potongan
bambu seadanya. Semoga saja hujan di wilayah hulu tidak deras lagi sehingga
longsor tidak semakin lebar,” jelas Jimin, tetangga Arifin yang kemarin sedang
menanam potongan bambu penguat tanggul.
Warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo ini berharap ada bantuan tindakan
darurat untuk penanganan longsor dari pemerintah agar tanah mereka tidak hilang
termakan derasnya air sungai. “Semoga ada bantuan untuk mengatasi masalah ini.
Kalau tanah habis, kami bingung entah mau tinggal dimana karena yang kami
miliki hanya tanah ini,” pungkasnya. (tio-infoblora)
1 komentar:
Untuk warga cepu dan sekitarnya.
Kalo bisa kita jaga wilayah kita dari penambangan pasir.
Karena lama kelaman dampaknya pada warga cepu sendiri.
Tanggul jebol dan banjir datang lagi.
Mungkin bisa beralih profesi ke profesi yg lebih memerlukan kreatifitas daripada hanya mengambil sumber daya alam saja.
Posting Komentar