![]() |
Warga RT 02 RW 02 Desa Ngloram Kecamatan Cepu nekad benahi tanggul yang longsor, meski Bengawan Solo masih berarus deras. (foto: tio-infoblora) |
Akhirnya mereka nekad melakukan gotong royong secara swadaya dengan cara
menanam potongan bambu untuk penahan tanah meskipun arus sungai terpanjang di
Jawa ini masih sangat deras.
Seperti yang dilakukan, Jupri, Jamin beserta beberapa warga setempat
pada hari Kamis (11/2) kemarin tampak sibuk memotong batang pohon bambu untuk
ditanam di bagian bawah longsoran tanggul dengan harapan tanah tidak mudah
tergerus derasnya arus Bengawan Solo.
“Saya takut tanah saya semakin habis dimakan Bengawan Solo, kalau habis
saya mau tinggal dimana? Sementara itu hingga saat ini belum ada bantuan
penanganan longsor dari pemerintah. Sebisa saya, dibantu tetangga hanya
memotong bambu ini untuk ditanam di lokasi longsoran agar tanah tidak mudah
tergerus,” jelas Jupri.
Saat tim Info Blora berada di lokasi, memang warga sedang melakukan
penanaman pohon penguat tanggul di beberapa titik yang longsor. Bagian atas
tanggul yang amblas ditanami pohon pisang, pohon waru, dan beringin. Sedangkan
bagian bawah tanggul yang longsor ditanami dengan potongan batang bambu agar
tanah tak mudah amblas tergerus air Bengawan Solo.
Sedangkan keadaan arus Bengawan Solo masih tampak deras mengalir dengan
airnya yang sangat keruh. Lokasi titik longsor yang berdekatan dengan objek
wisata Kracaan saat musim kemarau tiba ini pun semakin luas. Setidaknya ada 200
meter lebih panjang tanggul yang amblas tergerus air.
Beberapa gerombol pohon bambu besar pun ikut amblas lepas, padahal bambu
tersebut merupakan penguat tanggul Bengawan Solo. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar