Home » , » Hujan 6 Jam Lebih, Blora Selatan Terendam Banjir Hingga 1 Meter di Hari Imlek

Hujan 6 Jam Lebih, Blora Selatan Terendam Banjir Hingga 1 Meter di Hari Imlek

infoblora.id on 8 Feb 2016 | 11.00

Hingga pukul 10.00 WIB pagi tadi banjir masih menggenangi beberapa desa di Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan. Ketinggian air semalam hingga mencapai 1 meter. (foto: tio-infoblora)
BLORA. Hujan deras yang turun saat malam Tahun Baru Imlek 2567 semalam dianggap membawa berkah bagi umat Tionghoa, namun ternyata hal tersebut tidak berlaku bagi sebagian besar warga Blora Selatan khususnya yang tinggal di Kecamatan Kradenan, Kedungtuban dan Cepu.

Selama 6 jam lebih hujan turun dengan derasnya Minggu sore (7/2) kemarin mulai pukul 04.00 WIB hingga tengah malam membuat beberapa desa di 3 kecamatan tersebut terendam banjir. Khusus Kecamatan Cepu banjir hanya merendam areal persawahan. Sedangkan Kradenan dan Kedungtuban ada pemukiman warga di 4 desa yang terendam banjir.

Berdasarkan pantauan tim Info Blora pada Senin pagi pukul 08.00 WIB banjir di areal persawahan di Kecamatan Cepu yakni Desa Mulyorejo dan Desa Kentong sudah mulai surut. Banjir di kecamatan ini tidak sampai masuk ke pemukiman warga.

Ketua PMI Cepu, Solichan Mochtar mengatakan bahwa banjir mulai datang pukul 20.00 WIB semalam. Sempat membuat Jl.Cepu-Randublatung macet beberapa jam akibat luapan air sungai menggenangi jalanan.

Sementara itu di Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan, ada 4 desa yang terendam banjir. Kecamatan Kedungtuban ada Desa Pucung dan Desa Gondel, kedua desa ini terendam air bah kiriman dari perbukitan Kedinding yang berada di sebelah utara Desa Galuk. Sungai yang melintasi desa tersebut meluap karena tidak mampu menampung derasnya air.

Salah satu staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Triyono mengatakan bahwa sejak semalam dirinya bersama para relawan Satgana PMI Cepu dan lainnya terus melakukan patroli dan penanganan banjir di wilayah tersebut.

“Alhamdulillah bencana ini tidak sampai menelan korban jiwa, hanya saja ada ratusan rumah terendam air dengan kedalaman yang berbeda-beda antara 30 cm hingga 1 meter. Kami belum bisa memastikan jumlah kerugian materinya karena proses pendataan sedang dilakukan,” kata Agung Triyono.

Sedangkan di Kecamatan Kradenan, desa yang terendam banjir adalah Desa Sumber dan Desa Mojorembun. Kedua desa ini terendam banjir karena Kali Sumber yang berasal dari wilayah Kecamatan Randublatung meluap sejak Senin dini hari. Anak sungai Bengawan Solo ini tidak mampu menampung banyaknya air akibat hujan deras berkepanjangan sejak Minggu sore.

Hingga pukul 10.00 WIB tadi wilayah Desa Sumber dan Desa Mojorembun masih terendam banjir, khususnya pemukiman penduduk yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Kali Sumber. Akibat terendam banjir, aktifitas ekonomi warga di kedua desa ini juga lumpuh karena jalan utama penghubung desa terendam hingga kedalaman 120 cm.

“Air mulai masuk rumah pukul 24.00 WIB tengah malam, hingga pagi ini surutnya sangat lambat. Mungkin karena debit sungainya terlalu deras dan besar, apalagi Bengawan Solo juga penuh sehingga air berjalan pelan. Kami berharap pemerintah daerah bisa segera memberikan bantuan kepada para korban banjir,” kata Karman, warga Mojorembun. (ag-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved