![]() |
Hingga pukul 10.00 WIB pagi tadi banjir masih menggenangi beberapa desa di Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan. Ketinggian air semalam hingga mencapai 1 meter. (foto: tio-infoblora) |
Selama 6 jam lebih hujan turun dengan derasnya Minggu sore (7/2)
kemarin mulai pukul 04.00 WIB hingga tengah malam membuat beberapa desa di 3
kecamatan tersebut terendam banjir. Khusus
Kecamatan Cepu banjir hanya merendam areal persawahan. Sedangkan Kradenan dan
Kedungtuban ada pemukiman warga di 4 desa yang terendam banjir.
Berdasarkan pantauan tim Info Blora pada Senin pagi pukul 08.00
WIB banjir di areal persawahan di Kecamatan Cepu yakni Desa Mulyorejo dan Desa
Kentong sudah mulai surut. Banjir di kecamatan ini tidak sampai masuk ke
pemukiman warga.
Ketua PMI Cepu, Solichan Mochtar mengatakan bahwa banjir mulai
datang pukul 20.00 WIB semalam. Sempat membuat Jl.Cepu-Randublatung macet beberapa
jam akibat luapan air sungai menggenangi jalanan.
Sementara itu di Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan, ada
4 desa yang terendam banjir. Kecamatan Kedungtuban ada Desa Pucung dan Desa
Gondel, kedua desa ini terendam air bah kiriman dari perbukitan Kedinding yang
berada di sebelah utara Desa Galuk. Sungai yang melintasi desa tersebut meluap
karena tidak mampu menampung derasnya air.
Salah satu staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Blora, Agung Triyono mengatakan bahwa sejak semalam dirinya bersama
para relawan Satgana PMI Cepu dan lainnya terus melakukan patroli dan
penanganan banjir di wilayah tersebut.
“Alhamdulillah bencana ini tidak sampai menelan korban jiwa, hanya
saja ada ratusan rumah terendam air dengan kedalaman yang berbeda-beda antara
30 cm hingga 1 meter. Kami belum bisa memastikan jumlah kerugian materinya
karena proses pendataan sedang dilakukan,” kata Agung Triyono.
Sedangkan di Kecamatan Kradenan, desa yang terendam banjir adalah
Desa Sumber dan Desa Mojorembun. Kedua desa ini terendam banjir karena Kali
Sumber yang berasal dari wilayah Kecamatan Randublatung meluap sejak Senin dini
hari. Anak sungai Bengawan Solo ini tidak mampu menampung banyaknya air akibat
hujan deras berkepanjangan sejak Minggu sore.
Hingga pukul 10.00 WIB tadi wilayah Desa Sumber dan Desa
Mojorembun masih terendam banjir, khususnya pemukiman penduduk yang berada di sekitar daerah aliran sungai
(DAS) Kali Sumber. Akibat terendam banjir, aktifitas ekonomi warga di kedua
desa ini juga lumpuh karena jalan utama penghubung desa terendam hingga
kedalaman 120 cm.
“Air mulai masuk rumah pukul 24.00 WIB tengah malam, hingga pagi
ini surutnya sangat lambat. Mungkin karena debit sungainya terlalu deras dan
besar, apalagi Bengawan Solo juga penuh sehingga air berjalan pelan. Kami
berharap pemerintah daerah bisa segera memberikan bantuan kepada para korban
banjir,” kata Karman, warga Mojorembun. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar