![]() |
Beberapa tenaga honorer memasang spanduk menuntut pengangkatan jadi PNS di depan bus yang akan digunakan menuju Istana Negara, Selasa siang (9/2). (foto: teg-infoblora) |
Darwito, koordinasi aksi lapangan forum tenaga honorer K-2 Kabupaten
Blora mengatakan bahwa tujuan digelarnya aksi ini adalah untuk menuntut janji
pengangkatan PNS yang dahulu pernah dijanjikan Menteri PAN-RB Yudi Chrisnandi
dan meminta kejelasan pada Presiden terkait aksi pertama mereka itu.
“Sebelumnya pada tanggal 15 Sepetember 2015 lalu kami pernah melakukan aksi
dan Menteri PAN- RB memutuskan akan mengangkat para guru honorer menjadi PNS
secara bertahap, berdasarkan usia dan masa bakti,” kata Darwito.
Menurutya hak ini merujuk pada PP Nomor 56 Tahun 2013 tentang Penyelesaian
Tenaga Kerja Honorer Kategori 2. Yang hal itu dimentahkan Keputusan MK yang
menganggap tenaga kerja honorer tidak produktif dan mengangkat PNS yang masih
produktif, maksimal berusia 35 tahun. Honorer diatas 35 tahun tidak bisa
diangkat.
“ Hal ini yang akan kami perjuangkan, sehingga kami berprinsip PNS Harga Mati,”
tambahnya.
Jauhari salah satu guru honorer di salah satu SD mengatakan keberangkatan para
honorer kategori 2 ini hanya ingin memperjuangkan nasibnya dari honorer K-2
menjadi guru PNS sehingga kami berharap nantinya pak Presiden bisa memberikan
solusinya.
“Kami datang baik-baik, kami hanya ingin memperjuangkan hak kami sebagai
pegawai honorer yang ingin di angkat menjadi pegawai negeri sipil sehingga
besar harapan kami sepulang dari aksi ini ada solusi buat kami,” harapnya.
Sementara itu, Plt Sekda Sutikno Slamet saat melepas rombongan honorer K-2 dari
Blok T Kota Blora, Selasa siang (9/2) mengatakan pihaknya mendukung perjuangan
honorer yang berangkat ke Jakarta namun diharapkan dalam melakukan aksi ini
tidak di dasari emosional dan harus tetap pada jalur yang baik artinya tidak
boleh anarkis.
“Semoga usaha mereka bisa terlaksana dan kami harap para honorer tetap bisa
menjaga nama baik,” pesan Sutikno Slamet.
Sekedar di ketahui dalam aksi damai ini sebanyak dua bus bertolak ke
Jakarta menuju Istana Negara. Sebelum berangkat mereka di lepas oleh Plt Sekda
Sutikno Slamet dan di dampingi oleh Kepala Dindikpora Kabupaten Blora Wardoyo
di komplek Blok T Kota Blora. (teg-infoblora)
2 komentar:
Dear teman2 pegawe non PNS.
Sesuai dengan kebijaksanaan saja jika dalam perekrutan 2013 tidak lolos PNS ya musti terima untuk tenaga kontrak.
Awal 2014 sdh tidak ada lagi tenaga honorer, & seharusnya jadi tenaga kontrak yang gajinya hampir sama dengan PNS.
Ada kabar tenaga guru yang saat ini disebut honorer akan digaji sekitar 2 jutaan sbg tenaga kontrak.
Rencana Mendikbud Anies Baswedan memperbaiki upah guru honorer mendapatkan sambutan positif dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya. Lembaga naungan guru-guru ini mengajukan usulan agar para guru honorer mendapatkan gaji minimal Rp 2 juta per bulan.
Smoga ini jadi kabar baik, & jadi harapan yang baik.
Hal ini yang akan kami perjuangkan, sehingga kami berprinsip PNS Harga Mati.
Wah kedengarannya kok berlebihan.
Sesuai dengan kebijaksanaan aja, setelah test 2013 bagi yang tidak lolos jadi PNS ya musti terima.
Sejak 2014 seharusnya ga ada lagi honorer, yang tersisa tenaga kontrak dengan gaji hampir sama dengan PNS.
Ada kabar baik, bahwa gaji guru yang bukan PNS ato yang disebut honorer mendapatkan gaji minimal Rp 2 juta per bulan.
Sumber : www.jpnn.com dec 2015.
Smoga ini bisa mengobati harapan
Posting Komentar