Home » , » Satpol PP : Panti Sosial Penuh, Gelandangan Buat Situasi Blora Tak Nyaman

Satpol PP : Panti Sosial Penuh, Gelandangan Buat Situasi Blora Tak Nyaman

infoblora.id on 18 Jan 2016 | 19.42

Petugas Satpol PP Blora saat merazia seorang gelandangan. (foto: gr-ib)
BLORA. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Blora mengaku kewalahan dalam mengatasi banyaknya gelandangan yang akhir-akhir ini tampak berkeliaran di sejumlah titik Kota Blora. Bahkan banyak gelandangan yang nekad menempati sejumlah fasilitas umum sebagai tempat tinggalnya untuk tidur.

Kepala Satpol PP Blora Sri Handoko mengatakan bahwa pihaknya sudah sering melakukan operasi penertiban pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT). Namun tidak lama setelah ditertibkan, kerap mereka datang kembali di Kota Blora sehingga menimbulkan situasi kota yang tidak nyaman.

“Petugas Satpol PP sering melakukan operasi PGOT di sejumlah kawasan seperti Alun-alun, Pasar, Taman Mustika, GOR dll. Namun setelah ditertibkan, justru muncul PGOT yang baru lagi,” kata Sri Handoko, Senin (18/1).

Menurutnya, setelah dilakukan penertiban, para PGOT akan didata apakah masih memiliki keluarga atau benar-benar gelandangan tanpa memiliki rumah. Jika masih memiliki keluarga, mereka akan dipulangkan diserahkan kembali ke keluarganya, sedangkan yang tidak akan ditempatkan di panti sosial yang berada di Desa Ngampel Kecamatan Blora Kota.

Sri Handoko mengatakan bahwa hingga saat ini kondisi panti sosial yang ada di Desa Ngampel sudah tidak memungkinkan untuk menampung semua gelandangan. “Disana sudah penuh dengan dihuni para tuna wisma. Padahal sesuai undang-undang para gelandangan wajib dipelihara oleh negara. Saya harap pemerintah bisa menyediakan lokasi penampungan PGOT yang memadai dan dilengkapi dengan pengasuh yang mumpuni,” harap Sri Handoko.

Ia curiga, banyaknya gelandangan baru yang muncul di Kota Blora merupakan buangan dari beberapa kota di sekitar Kabupaten Blora. Kedepan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP di beberapa kabupaten tetangga tentang penanganan PGOT.

“PGOT itu juga manusia yang harus diperlakukan secara manusiawi. Jangan main tangkap lalu dibuang ke kota lain. Seharusnya mereka ditampung, dirawat, serta diberikan pembinaan agar dapat hidup lebih layak. Peran dinas sosial sangat diperlukan untuk masalah ini,” pungkasnya. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved