![]() |
Pemeriksaan rutin untuk mencegah aksi kekerasan di dalam Rutan Blora. Mereka juga dibekali pembinaan ketrampilan sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat. (foto: am-sm) |
Seperti yang dilakukan pada hari Senin (18/1)
di lingkungan Rutan Blora, Kepala Rutan bersama Polres Blora melakukan
pembinaan persuasif kepada seluruh penghuni rutan dengan memberikan pengetahuan
tentang pentingnya hidup rukun, toleransi, saling menghormati, hingga
pendidikan keagamaan.
Didepan sekitar 150 warga binaan yang
menghuni Rutan Blora, Kepala Satuan (Kasat) Binmas Polres Blora AKP Yoris
Prabowo menjelaskan bahwa di dalam lingkungan rutan mempunyai potensi besar
terjadi keributan antar penghuni tentang berbagai persoalan mulai yang sepele
hingga persoalan berat.
“Dari soal makanan hingga senioritas penghuni
rutan, bahkan yang ditakutkan di dalam rutan terjadi peredaran narkoba yang
bisa memancing kerusuhan. Ini jangan sampai terjadi, sehingga harus terus
dilakukan pembinaan secara menyeluruh dan memperketat aturan,” jelas AKP Yoris
Prabowo.
Pihaknya meminta agar petugas penjaga
keamanan di Rutan Blora bisa melakukan pendeteksian awal jika di dalam
lingkungan Rutan terjadi potensi-potensi kericuhan atau keributan
“Jika
potensi keributan itu bisa memicu permasalahan besar yang membahayakan situasi
Rutan, segeralah melapor ke pihak kepolisian agar bisa segera tertangani dengan
baik. Karena Polisi adalah mitra kerja petugas Rutan, dan menjaga keamanan
adalah tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Blora Fajar
Nurcahyono mengatakan bahwa hingga saat ini belum pernah ada keributan antar
warga binaan yang bisa mengancam kemanan lingkungan Rutan seperti yang terjadi
di kota-kota besar.
“Alhamdulillah semua warga binaan disini
keadaannya baik. Semua diberikan pendidikan rohani tentang bagaimana bergaul
yang baik dan ketrampilan secara individu sesuai kemampuan dan bakat mereka.
Selain itu juga memberikan motivasi agar mereka paham bahwa perilaku baik itu
sangat bagus sehingga tidak akan mengulangi kesalahannya,” kata Fajar.
Menurutnya, agar sekembalinya mereka ke
tengah masyarakat bisa berbaur dengan baik, di dalam rutan juga diberikan
beberapa pelatihan ketrampilan sebagai bekal membuka usaha mandiri untuk
kehidupan yang lebih tertata.
“Kami ada beberapa pelatihan ketrampilan seperti perkayuan, pembuatan batako dll. Dengan harapan mereka bisa membuka kehidupan baru dengan ketampilan yang mereka miliki,” pungkasnya. (rs-infoblora)
“Kami ada beberapa pelatihan ketrampilan seperti perkayuan, pembuatan batako dll. Dengan harapan mereka bisa membuka kehidupan baru dengan ketampilan yang mereka miliki,” pungkasnya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar