Home » , , » Puncak Musim Hujan, BPBD Blora Terus Waspadai Banjir Luapan Bengawan Solo

Puncak Musim Hujan, BPBD Blora Terus Waspadai Banjir Luapan Bengawan Solo

infoblora.id on 27 Jan 2016 | 11.00

Debit Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Kradenan mulai naik, meski demikian kenaikannya masih pada batas aman. BPBD Blora terus melakukan pemantauan. (foto: rs-infoblora)
BLORA. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi puncak musim hujan di Indonesia khususnya wilayah Jawa berlangsung mulai akhir Januari ini hingga pertengahan Februari bulan depan.

Menyikapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora terus mewaspadai potensi terjadinya bencana alam yang salah satunya banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Mengingat sebagian wilayah Kabupaten Blora rawan terdampak luapan Sungai Bengawan Solo seperti di Kecamatan Cepu, Kedungtuban hingga Kradenan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Blora, Sri Rahayu melalui Staf Pemantau Wilayah Sambong, Cepu, Kedungtuban, Kradenan, Agung Triyono pada Rabu (27/1) menjelaskan bahwa pihaknya hingga saat ini terus melakukan pemantauan debit air Bengawan Solo secara berkala untuk mewaspadai jika sewaktu-waktu permukaan air naik.

“Dari pemantauan terakhir, Rabu pagi tadi debit air Bengawan Solo di Kecamatan Cepu dan di Karangnongko selatan Kecamatan Kradenan masih berada di titik normal. Bengawan Solo di Cepu masih di titik 20,00 meter, dan Karangnongko di titik 23,72 meter. Adapun batas siaga hijau di Cepu jika air mencapai 26,00 meter, sedangkan di Karangnongko batas siaga hijau 29,00 meter,” jelas Agung Triyono, Rabu (27/1).

Meskipun masih aman, pihaknya akan terus melakukan patroli pemantauan kondisi lapangan untuk mengupdate keadaan debit air di sungai terpanjang se Pulau Jawa ini.

“Jika wilayah Blora sendiri tidak hujan, bukan berarti bebas dari ancaman banjir Bengawan Solo. Karena kebanyakan banjir datang dari kiriman wilayah hulu di Solo, Karanganyar, Sragen dan sekitarnya. BPBD Blora juga terus berkoordinasi dengan BPBD di beberapa kabupaten wilayah Solo Raya untuk mengetahui kondisi di wilayah hulu,” lanjutnya.

Untuk diketahui, sebelumnya BPBD Blora juga telah mendirikan beberapa posko kebencanaan untuk mewaspadai jika terjadi bencana alam selama musim hujan. Diantaranya di Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Kradenan, Randublatung, Kunduran dan Todanan.

“Kepada warga masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai, kami imbau agar ketika hujan deras turun berkepanjangan untuk segera menjauhi tepi sungai. Jika terjadi longsor, banjir, angin puting beliung atau keadaan krisis kebencanaan lainnya untuk segera lapor ke posko terdekat, Satpol PP Kecamatan atau BPBD Blora. BPBD Blora siap siaga 24 jam memberikan pelayanan jika terjadi bencana,” pungkasnya. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved