![]() |
Salah satu pasien penderita DBD di rumah sakit. Hingga saat ini sudah ada 3 pasien yang meninggal dunia. (foto: rs-infoblora) |
Berdasarkan
data yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, hingga pekan keempat
bulan Januari sudah ada 3 nyawa melayang akibat penyakit yang penularannya
disebarkan oleh nyamuk ini.
Kepala
Dinkes Blora dr.Henny Indriyanti mengatakan bahwa dalam sebulan di Tahun 2016
hingga akhir Januari sudah ada penderita DBD sebanyak 95 lebih yang dirawat di
rumah sakit, 3 diantaranya meninggal dunia.
“Kondisi
ini sudah masuk kategori kejadian luar biasa, apalagi setiap hari terus saja
bertambah pasien yang masuk ke rumah sakit dengan diagnosa menderita DBD,”
tegas dr.Henny, Selasa (26/1) kemarin.
Sedangkan
3 korban yang meninggal dunia menurutnya berasal dari Kecamatan Blora Kota,
Tunjungan serta Kedungtuban. Masing-masing wilayah tersebut jatuh satu korban
jiwa usia anak-anak.
Dengan
kondisi seperti ini, Dinkes meminta warga masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran
penyakit DBD di lingkungan sekitar dan memahami ciri-ciri atau gejala penyakit
demam berdarah.
“Jika
ada anggota keluarga yang menderita demam hingga 3 hari belum turun juga, harap
segera memeriksakannya ke dokter terdekat atau puskesmas agar bisa dicek
trombosit darahnya. Karena biasanya gejala DBD berawal dari demam yang tinggi
hingga beberapa hari,” ucap dr.Henny.
Sementara
itu pihak Dinkes sendiri akan menggencarkan pembasmian nyamuk dengan teknik
fogging atau pengasapan di sejumlah wilayah yang dinyatakan endemis. Warga juga
diminta mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara efektif dengan
gerakan 4 M yakni menguras tempat penampungan air secara berkala, menutup
tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menimbulkan genangan
air dan memantau perkembangan jentik nyamuk. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar