![]() |
Sebuah truk bermuatan pasir terguling masuk jurang di selatan Desa Klopoduwur, sore tadi. (foto: tio-infoblora) |
Menurut penjelasan Kasturi, truk bermuatan pasir yang dikemudikannya tersebut awalnya melaju dengan kecepatan sedang dari arah Randublatung menuju Blora. Namun sesampainya di tikungan jalan beton menanjak, truk tidak kuat naik sehingga mundur dan tidak bisa dikendalikan sehingga masuk ke jurang tepi jalan.
“Sesampainya di tanjakan ini tiba-tiba truk tidak kuat naik, sementara itu di belakang ada banyak motor. Saya takut kalau mundur pasti menimpa motor di belakang, akhirnya stir saya banting ke kiri agar menabrak pohon di tepi jalan. Tetapi truk justru terperosok, menabrak talud dan terguling masuk jurang,” jelas Kasturi sambil menghela nafas panjang karena masih shock.
Ia mengatakan bahwa baru beberapa kali ini melintas di jalur Randublatung-Blora setelah mengambil pasir dari Kecamatan Kedungtuban untuk dibawa ke Pati. “Biasanya saya lewat Cepu-Blora. Karena tadi uang sakunya tinggal sedikit, akhirnya saya pilih lewat jalur Randublatung-Blora yang lebih dekat agar ngirit biaya dan menghindari denda muatan 15.000 rupiah di Jembatan Timbang Sambong, eh malah celaka. Sobek saya mas,” keluh Kasturi.
Akibat kejadian ini, badan truk terguling di jurang dalam posisi terbalik. Roda dan mesin berada di bagian atas, sedangkan bak truk menancap di tanah dan muatan pasir tumpah di dasar jurang. Selain itu talud jalan sepanjang kurang lebih 6 meter ikut ambrol karena tertabrak truk.
Hingga mendekati petang, Kasturi masih duduk di dekat lokasi kejadian ditemani beberapa warga menunggu kendaraan derek untuk mengangkat badan truk dari jurang. “Juragan saya juga sudah saya hubungi, saat ini sedang perjalanan dari Pati,” pungkasnya.
Sementara itu Karmo (45) warga Desa Klopoduwur yang sore itu ada di TKP mengatakan bahwa sebelum kejadian truk masuk jurang, juga ada satu buah sepeda motor yang masuk ke jurang tersebut.
“Tadi sebelumnya baru saja ada motor masuk kesitu, eh tidak berselang lama setelah motor berhasil dinaikkan kok malah truk yang masuk. Kalau motor tadi dari arah utara ke selatan terlalu kencang sehingga tidak kuasa menikung, dan masuk jurang,” ungkap Karmo.
Ia menyarankan kepada para pengguna jalan agar selalu hati-hati saat melewati tikungan jalan beton yang menanjak di selatan Desa Klopoduwur ini. “Sudah sering ada kendaraan yang terperosok masuk jurang hanya karena tidak kuat naik. Dalam seminggu atau dua minggu pasti ada yang jatuh disini,” lanjut Karmo.
Warga berharap dinas terkait, baik Perhubungan maupun Satlantas untuk berkoordinasi melakukan pemasangan pagar pembatas di tikungan tajam menanjak tersebut. Apalagi saat malam hari tidak ada penerangan jalan, sehingga sangat berbahaya. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar