![]() |
Pj.Bupati Blora bersama Forkopimda menanam padi dengan alat transpanter di Desa Sidorejo Kecamatan Kedungtuban. (foto: humbla) |
Kepala Dintanbunakikan Blora Reni Miharti melalui Kabid Pertanian
Tanaman Pangan dan Holtikultura Ngaliman mengatakan, kalau saat ini sudah ada 4
ribu hektare lahan sawah yang sudah panen. Kebanyakan ada di Kecamatan Kedungtuban,
Cepu dan Kradenan.
“Saat ini setalah panen langsung ditekankan untuk menanam kembali
padi sekaligus usaha percepatan tanam padi,” ujarnya.
Menurutnya dengan percepatan tanam itu maka produksi padi akan
bisa ditingkatkan dan swasembada pangan khususnya padi juga bisa dicapai. Jadi,
petani yang sudah panen tidak harus menunggu lama, lahan langsung diolah dan
ditanami padi.
Untuk lahan yang irigasi teknis, jika selesai panen langsung
diarahkan untuk pengolahan lahan. Selain itu curah hujan masih cukup tinggi. Percepatan
ini juga di dukung dengan sarana pertanian yang sudah modern, seperti traktor,
mesin transplanter, serta traktor mesin.
“Percepatan tanam memang saat ini yang sedang dipacu,” jelas
Ngaliman.
Pada saat panen raya bersama Pj.Bupati Ihwan Sudrajat beberapa
hari lalu di Desa Sidorejo Kecamatan Kedungtuban juga telah diuji coba
penanaman padi menggunakan trasplanter atau alat penanam padi agar penanaman
bisa dilakukan lebih teratur demi peningkatan hasil pertanian. (gie-SM |
Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar