![]() |
Tanggul Embung Tambaksari bagian timur ambrol tinggal menyisakan tanah uruk dan saluran irigasi tampak bodol. (foto: rs-ib) |
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda
perbaikan yang dilakukan oleh pihak terkait sehingga warga sekitar takut jika
kerusakan akan lebih parah, terlebih jika hujan turun sangat lebat.
“Air embungnya sudah penuh seperti
ini, bagaimana cara untuk memperbaikinya jika tanggul ini terus ambrol dan
longsor ke arah dalam. Padahal bangunan ini baru selesai dibangun 30 November
lalu, belum ada 2 bulan,” kata Yanto, salah satu warga Blora yang sering
memancing di embung tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian
Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Kabupaten Blora, Reni
Miharti yang membawahi pembangunan Embung Tambaksari mengakui jika tanggul
bagian timur embung saat ini dalam keadaan ambrol. Pihaknya meminta rekanan
yang melaksanakan pembangunan embung untuk memperbaikinya kembali.
“Belum ada bulan, sehingga saat ini
masih dalam masa perawatan oleh pihak rekanan. Jika terjadi kerusakan seperti
yang terjadi sekarang, maka itu masih tanggung jawab rekanan pelaksana proyek.
Akan perintahkan rekanan tersebut untuk memperbaikinya,” tegas Reni Miharti.
Pihaknya meminta agar setelah airnya
surut nanti, pelaksana proyek bisa segera memperbaiki tanggul. “Saat ini airnya
sedang penuh, tidak mungkin kalau dipaksa disurutkan untuk memperbaiki tanggul.
Sebab air juga masih dibutuhkan para petani untuk bercocok tanam, apalagi musim
tanam masih berlangsung,” jelasnya.
Sekedar diketahui, sejumlah embung di
Blora pada akhir tahun 2015 kemarin mendapatkan prioritas rehab dan perluasan
karena banyak terjadi pengendapan atau sedimentasi. Salah satunya Embung
Tambaksari yang mendapatkan anggaran perbaikan sebesar Rp 199,817 juta dari
dana alokasi khusus (DAK) 2015. Proyek dikerjakan oleh rekanan Dintanbunakikan
Blora yakni CV.Kusuma Putra dengan masa pengerjaan selama 1,5 bulan mulai 12
Oktober 2015 hingga 30 November 2015. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar