![]() |
Hingga awal Desember sudah ada 8 warga Blora meninggal akibat DBD, warga diminta waspada. (foto: is-ib) |
Menyikapi hal
tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora mengimbau agar warga masyarakat
senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit demam berdarah
yang disebabkan nyamuk aides aigepty
ini.
Kepala DKK Blora,
dr.Heny Indriyanti melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Lilik Hernanto SKM M.Kes
menyampaikan bahwa berdasarkan data yang ada di DKK Blora, dalam tahun 2015
sejak bulan Januari hingga awal Desember ini sudah ada 8 warga yang meninggal
dunia akibat terjangkir penyakit demam berdarah.
“Untuk itu kami memperingatkan dan menyarankan
agar warga Blora waspada DBD. Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Lakukanlah gerakan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan berkala,”
tandas Lilik Hernanto, kemarin.
Ia menjelaskan bahwa
selama tahun 2015, mulai Januari hingga saat Desember ini jumlah kasus DBD di
Blora mencapai 457 kasus, dimana delapan diantaranya meninggal dunia.
Untuk wilayah kecamatan
yang terbanyak kasus DBD nya adalah Kecamatan Blora Kota yakni ada 80 penderita
dimana satu orang diantaranya meninggal dunia. Kecamatan berikutnya adalah
Kecamatan Kedungtuban, yakni sebanyak 65 penderita namun tidak ada yang
meninggal.
Sementara itu
menduduki peringkat tiga adalah Kecamatan Jepon, yakni terdapat 40 penderita
dimana satu orang diantaranya meninggal dunia.
“Semua kasus di
wilayah yang memenuhi kriteria sudah kami lakukan fogging. Sementra itu untuk
jumlah desa/kelurahan di Blora yang masuk kategori endemis DB ada 24
desa/kelurahan,” jelas Lilik Hernanto. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar