![]() |
Limpahan air dari Waduk Bentolo memasuki area pembuangan dengan derasnya. Waduk tersebut sengaja dikuras untuk dibersihkan karena diduga tercemar limbah. |
Hadir
dalam kegiatan itu adalah Wakil Bupati Blora Abu Nafi didampingi General
Manager PT.GMM Edy Winoto. Di lokasi tersebut Abu Nafi memastikan agar proses
pengurasan air waduk berjalan lancar tanpa terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan antara petani dan pihak pabrik. Abu Nafi juga meminta pihak PT.GMM
untuk membantu proses “nguras” waduk Bentolo tersebut. Ia berharap semoga
indikasi pencemaran ini bukan berasal dari pabrik gula.
![]() |
Wakil Bupati Blora Abu Nafi (kaos hitam) hadir dalam acara nguras Waduk Bentolo, kemarin. |
Sementara
itu, Koordinator Perwakilan Balai (Koperbal) Wilayah Lusi pada Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah, Budi Santoso, yang memimpin
langsung proses pengurasan waduk menjelaskan waduk bentolo dikuran dengan cara
membuka pintu air yang langsung mengalir ke saluran pembuangan. Butuh waktu
sampai beberapa jam untuk mengeringkan waduk yang terisi air sekitar 28.000
meter kubik itu.
Namun
pihaknya mengaku bingung dalam menentukan lokasi buangan limbah yang diambil
dari dasar waduk. Karena tidak semua warga mau agar tanahnya digunakan sebagai
lokasi pembuangan. Selain kotor, lumpur yang berasal dari dasar waduk juga
mengeluarkan bau busuk.
Warga Desa Tinapan pun justru beramai-ramai menyaksikan proses pengurasan waduk. Mereka ingin memastikan ada apa sebenarnya di dasar waduk tersebut yang menimbulkan bau busuk dan air menghitam. Sebagian anak-anak justru asik mencari ikan yang masih bisa bertahan hidup di air kotor itu. (Tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar