![]() |
Kasatlantas Polres Blora, AKP Eko Pujiyono. |
“Kami perintahkan Satlantas untuk segera secara serentak
melakukan operasi simpatik ke seluruh wilayah hukum Polres Blora. Harapannya agar
tingginya angka kecelakaan lalu lintas bisa ditekan,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya di infoblora.com, sejak
Januari 2015 hingga Maret ini sudah ada 72 kasus kecelakaan dengan korban 12
nyawa melayang, 15 luka berat, 97 orang luka ringan. Dari sekian banyak kasus
kecelakaan tersebut, kebanyakan akibat kelalaian pengguna jalan.
Sementara itu, Kepala Satlantas (Kasatlantas) Polres Blora
AKP Eko Pujiyono membenarkan pihaknya bersama segenap jajarannya akan menggelar
operasi simpatik guna memberikan sosialisasi tertib lalu lintas. “Tidak hanya
sosialisasi di jalan raya saja, Satlantas juga akan menyebarkan surat kepada kantor
instansi pemerintah maupun swasta, hingga ke sekolah-sekolah agar mengingatkan
para siswanya untuk tertib berlalu-lintas saat berada di jalan raya,” jelasnya.
Pihaknya juga terus mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Seperti yang sudah dilakukan selama ini, salah satunya menjadi inspektur upacara di sekolah-sekolah sambil memberikan bimbingan ketertiban lalu-lintas kepada para pelajar di sekolah tersebut.
Menurut Eko Pujiono, selama ini kecelakaan yang sering terjadi di wilayah hukum Polres Blora masih di dominasi kurangnya kesadaran masyarakat dalam mentaati rambu-rambu lalu lintas. "Selain itu, banyak anggota masyarakat menggunakan kendaraan yang tidak standar, seperti mengganti ban yang lebih kecil, tidak memasang kaca spion, lampu reting tidak menyala dan juga kebut-kebutan di jalan raya," kata Eko, menerangkan.
Menurutnya, sosialisasi itu dimaksudkan untuk mengajak dan merubah pola pikir masyarakat betapa pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain disaat berkendara di jalan. "Tertib lalu lintas itu harus dipahami mulai dari hal-hal terkecil,” pungkasnya. (Tio-infoblora)
Menurut Eko Pujiono, selama ini kecelakaan yang sering terjadi di wilayah hukum Polres Blora masih di dominasi kurangnya kesadaran masyarakat dalam mentaati rambu-rambu lalu lintas. "Selain itu, banyak anggota masyarakat menggunakan kendaraan yang tidak standar, seperti mengganti ban yang lebih kecil, tidak memasang kaca spion, lampu reting tidak menyala dan juga kebut-kebutan di jalan raya," kata Eko, menerangkan.
Menurutnya, sosialisasi itu dimaksudkan untuk mengajak dan merubah pola pikir masyarakat betapa pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain disaat berkendara di jalan. "Tertib lalu lintas itu harus dipahami mulai dari hal-hal terkecil,” pungkasnya. (Tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar