![]() |
Penari jaranan dari tim Barongan Exhibition Woman "Canting Kenes" Kluster Batik Blora. (foto: Blora Photography Club) |
BLORA. Ada yang beda pada pelaksanaan Parade Barongan Blora yang digelar Sabtu pagi (1/11) di sepanjang Jalan Pemuda Kota Blora. Dari mayoritas peserta yang menampilkan barongan dengan pemain laki-laki, ada satu tim pembuka yang menampilkan barongan dengan pemain perempuan yang diikuti puluhan jaranan dan satu bujangganong yang juga dimainkan oleh perempuan.
Perempuan-perempuan cantik ini memakai beraneka warna batik khas Blora sebagai kostum utama. Bahkan jaranan yang dipakainya dibuat dari kain batik khas Blora. Rupanya, selain berkesenian barongan, ada misi untuk mengenalkan pesona batik Blora dalam event ini.
Adalah perempuan-perempuan perajin batik Blora yang tergabung dalam kluster Batik Luhur. Beranggotakan seluruh perajin batik se Kabupaten Blora, mereka tidak mau ketinggalan untuk ikut memeriahkan parade barongan tahun ini.
Dengan mengambil tema Barongan Exhibition Woman "Canting Kenes", puluhan perempuan cantik tampil memukau dengan gaya yang kemayu di sepanjang rute mulai di Jalan Pemuda depan Klenteng Blora hingga finish di Alun-alun.
Karena pemainnya para perajin batik, maka semua properti yang digunakan bahannya serba batik termasuk barongan yang digunakan juga memakai aksesoris batik.
Ketua Dekranasda Blora, Umi Kulsum menyambut baik kreatifitas para perajin batik di Blora ini. Sekaligus menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa tampil di seni apapun dan barongan yang ditampilkan menjadi lebih indah dan menarik. “Ini terobosan dan sangat kreatif sehingga kedepan perlu untuk lebih di populerkan,” ungkapnya.
Walau cuaca saat itu cukup panas, para perajin batik yang kebanyakan ibu-ibu ini pun tidak kalah semangat dengan para pemain barongan laki-laki. Mereka tampil atraktif dan melakukan display formasi di beberapa titik ramai sehingga disambut tepuk tangan penonton yang berjubel di tepi jalan yang dilalui. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar