BLORA. Ribuan warga Blora, Sabtu (1/11) pagi tampak menyemut di sepanjang Jalan Pemuda menuju Alun-alun yang digunakan sebagai rute Parade Barongan. Cuaca yang panas dan cukup terik hingga siang tidak menjadikan alasan warga Blora untuk tidak menonton seni tradisional kabupaten di ujung timur Jawa Tengah ini.
Sejak pukul 08.00 WIB, warga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Blora serta luar Blora mulai berdatangan dan memadati rute yang telah ditetapkan panitia. Bahkan para pelajar yang pagi itu dipulangkan pagi juga tampak berjubel dengan masih memakai seragam sekolahnya.
Ratusan pedagang minuman dan jajanan juga tidak mau ketinggalan untuk meraup rejeki di acara ini. Sejak pagi, sebelum dipadati penonton, mereka telah mendirikan lapak di beberapa titik sepanjang rute parade.
Parade Barongan tahun ini digelar Pemkab melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) dalam rangkaian tahapan Festival Barong Nusantara 2014 menyambut Hari Jadi ke 265 Kabupaten Blora pada Desember mendatang. Serta menegaskan diri bahwa Blora merupakan pusat kesenian barongan.
Ada 19 kelompok barong yang ikut memeriahkan Parade Barongan ini. Yakni 16 kelompok dari perwakilan kecamatan se Kabupaten Blora yang dilombakan dan 3 kelompok penampil eksebisi yakni Barong Thong Cring SMKN 1 Blora, Barongan Canting Kenes Kluster Batik serta Barongsai Klenteng Blora.
Dengan mengambil start di Jalan Pemuda depan Klenteng Blora, puluhan anggota kelompok barongan tiap tim mulai menyiapkan diri untuk tampil memukau hingga finish di Alun-alun Blora. Per kelompok hanya diberikan waktu selama 3 menit untuk tampil di depan panggung kehormatan yang ada di perempatan Kantor Pos Blora.
Parade barongan dibuka dengan penampilan atraktif tim Barong Thong Cring dari SMKN 1 Blora. Tim barong ini didaulat panitia untuk mengawali parade, dimana bulan Agustus lalu telah memenangi Parade Seni Budaya tingkat Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang. Disusul dengan tim Barongan Canting Kenes dari kluster batik Blora.
Baru setelah itu dimulai para kelompok seni barong yang mengikuti lomba parade barongan. Tampil nomor urut pertama adalah paguyuban seni barongan dari Kecamatan Todanan, dilanjutkan Kecamatan Blora dan sampai terakhir oleh paguyuban seni barongan Kecamatan Japah dengan nomor urut 16.
Terlalu banyaknya penonton yang memadati jalan, membuat para pemain barongan berulang kali tidak bisa bebas beratraksi. "Mungkin karena rutenya terlalu pendek mas, jadi penontonnya uyel-uyelan seperti ini," kata Asih, warga Jepon yang siang itu menonton dengan keluarganya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar