![]() |
Dialog interaktif RRI Madiun di pendopo Sedulur Sikep Samin Klopoduwur Blora. |
BLORA. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik
Indonesia (RRI) Madiun menggelar dialog interaktif dengan komunitas
masyarakat Sedulur Sikep Samin Dukuh Karangpace Desa
Klopoduwur Kec. Banjarejo, Kamis (16/10) kemarin. Siaran langsung tersebut
bertempat di pendopo Sedulur Sikep Desa Klopoduwur. Tema yang diusung
“Kearifan Budaya Lokal Sedulur Sikep Samin Menuju Revolusi Mental.”
Narasumber yang dihadirkan, Kasi Promosi Pariwisata pada Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kab. Blora, Drs. Sarjono, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Blora, Indro Budi Darmawan, M.Si, Dompet Dhuafa Pusat, Karni Hadi, serta tokoh Sedulur Sikep, Mbah Lasiyo.
Dialog interaktif tersebut, membahas berbagai kearifan lokal masyarakat Samin hingga potensi pengembangannya. Kasi Promosi Wisata, Drs. Sarjono mewakili Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kab.Blora Slamet Pamuji mengatakan revolusi mental berakar dari keraifan lokal, khususnya Sedulur Sikep yang menjunjung tinggi kejujuran, kesederhanaan dan nilai-nilai persamaan.
Menurutnya, tema yang diusung sangatlah tepat. Kearifan lokal Sedulur Sikep menarik perhatian banyak masyarakat dan sampai sekarang terus menjadi kajian dari para pemerhati budaya baik dari akademisi maupun masyarakat biasa karena Sedulur Sikep masih memegang teguh ajaran Samin Surosentiko ditengah derasnya era globalisasi. Maka tak heran, Desa Klopoduwur sering dikunjungi mahasiswa, pelajar dan masyarakat dari luar daerah Blora untuk mengetahui lebih jauh ajaran Samin Surosentiko.
“Revolusi Mental yang akhir-akhir ini marak didengungkan, perlu mengkaji
lebih dalam nilai-nilai budaya masyarakat adat, Kearifan lokal menjadi
akar jati diri bangsa,” ucapnya.
Menurut Karni Hadi dari Dompet Dhuafa Pusat, kerifan lokal Sedulur Sikep penting untuk bangsa Indonesia sebagai modal revolusi mental.
Terkait pengembangan Desa Klopoduwur menjadi Desa Wisata. Mbah Lasio menyambut baik rencana tersebut, hanya saja perlu dukungan pemerintah berupa infrastruktur dan sarana-prasarana pendukung yang memadai. Mbah Lasio mengingatkan, dijadikannya Klopoduwur sebagai Desa Wisata jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai lahan bisnis.
“Adat-istidat Sedulur Sikep harus dilestarikan jangan sampai luntur,” pungkasnya.
Indro Budi Darmawan dari Bappeda Kab.Blora menuturkan, pembangunan di Blora berbasis pada pola pembangunan kewilayahan, artinya sesuai dengan potensi wilayah setempat. Pemkab Blora melalui Bappeda akan mendukungnya dengan memberikan kemudahan akses serta pemberdayaan masyarakat setempat.(DPPKKI Blora | rs-infoblora)
Narasumber yang dihadirkan, Kasi Promosi Pariwisata pada Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kab. Blora, Drs. Sarjono, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Blora, Indro Budi Darmawan, M.Si, Dompet Dhuafa Pusat, Karni Hadi, serta tokoh Sedulur Sikep, Mbah Lasiyo.
Dialog interaktif tersebut, membahas berbagai kearifan lokal masyarakat Samin hingga potensi pengembangannya. Kasi Promosi Wisata, Drs. Sarjono mewakili Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kab.Blora Slamet Pamuji mengatakan revolusi mental berakar dari keraifan lokal, khususnya Sedulur Sikep yang menjunjung tinggi kejujuran, kesederhanaan dan nilai-nilai persamaan.
Menurutnya, tema yang diusung sangatlah tepat. Kearifan lokal Sedulur Sikep menarik perhatian banyak masyarakat dan sampai sekarang terus menjadi kajian dari para pemerhati budaya baik dari akademisi maupun masyarakat biasa karena Sedulur Sikep masih memegang teguh ajaran Samin Surosentiko ditengah derasnya era globalisasi. Maka tak heran, Desa Klopoduwur sering dikunjungi mahasiswa, pelajar dan masyarakat dari luar daerah Blora untuk mengetahui lebih jauh ajaran Samin Surosentiko.
![]() |
Para plajar mengikuti dialog interaktif di pendopo Samin Klopoduwur |
Menurut Karni Hadi dari Dompet Dhuafa Pusat, kerifan lokal Sedulur Sikep penting untuk bangsa Indonesia sebagai modal revolusi mental.
Terkait pengembangan Desa Klopoduwur menjadi Desa Wisata. Mbah Lasio menyambut baik rencana tersebut, hanya saja perlu dukungan pemerintah berupa infrastruktur dan sarana-prasarana pendukung yang memadai. Mbah Lasio mengingatkan, dijadikannya Klopoduwur sebagai Desa Wisata jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai lahan bisnis.
“Adat-istidat Sedulur Sikep harus dilestarikan jangan sampai luntur,” pungkasnya.
Indro Budi Darmawan dari Bappeda Kab.Blora menuturkan, pembangunan di Blora berbasis pada pola pembangunan kewilayahan, artinya sesuai dengan potensi wilayah setempat. Pemkab Blora melalui Bappeda akan mendukungnya dengan memberikan kemudahan akses serta pemberdayaan masyarakat setempat.(DPPKKI Blora | rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar