![]() |
Ilustrasi kilang penampungan minyak mentah. |
BLORA. Warga Rt 02, Rw 02, Kelurahan Ngelo,
Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, tak perlu mencemaskan bau tak sedap yang
ditimbulkan dari lokasi pusat penampungan produksi (PPP) Menggung milik
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Sebab bau minyak mentah itu dinyatakan aman
jika masih berada di bawah nilai ambang batas bau.
Hal itu disampaikan
Pengawas Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) Pusat
Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Migas Cepu, Yoga Suswanto. Dia
menjelaskan, Kalau bau dari PPP Menggung tersebut masih pada nilai ambang
batas, yakni 10 ppm (part per million).
"Sehingga masih
aman bagi tubuh. Meski dihirup selama 8 jam perhari atau 48 jam perminggu,"
tegas Yoga, Selasa (7/10).
Untuk diketahui, sebelumnya
puluhan warga Kelurahan Ngelo, mendatangi Pusat Penampungan Produksi (PPP)
Menggung milik Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Mereka memprotes bau tak sedap
yang ditengarai berasal dari PPP Menggung.
Bau tak sedap itu sebelumnya telah lama dikeluhkan warga sekitar PPP Menggung. Bahkan warga sudah melaporkan masalah itu kepada pihak kelurahan untuk disampaikan kepada Pertamina EP Asset Cepu.
Menurut dia, aksi yang dilakukan warga adalah sepontanitas, lantaran tidak tahan lagi dengan bau yang ditimbulkan minyak mentah. "Warga sepontan keluar rumah dan berkumpul mendatangi tempat penampungan minyak itu," ujar Bagiyo.
Wisnu, warga lain, telah masuk ke penampungan untuk menemui penanggung jawab pengelola PPP Menggung. Namun usahanya sia-sia karena tidak mendapatkan penjelasan yang memuaskan.
Warga lainnya, Badan Purwanto, meminta Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menghentikan pengiriman minyak mentah dari Tiung Biru (TBR) sampai ada solusi. Alasannya, bau tak sedap yang menyengat itu berasal dari minyak TBR.
Namun keluhan itu
sepertinya tak digubris salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Akhirnya kemarahan warga memuncak. Pada Minggu (5/10/2014) lalu, sekira
pukul 21.00 WIB, mereka mendatangi lokasi PPP Menggung.
"Ini paling
parah, Mas. Di dalam rumah baunya mulek sampai bikin pusing dan
mual-mual," kata Bagiyo.
Dia menduga ada
prosedur yang tidak sesuai standart operasi operasi prosedur (SOP) sehingga bau
minyak keluar dari lokasi penampungan. Bahkan baunya sangat menyengat.
"Bau ini
menjadikan warga khawatir. Bisa jadi bau itu berbahaya," sambung Wisnu,
menjelaskan.
"Kalau
pertamina tidak bisa menyelesaikan, tutup aja tiung biru," tegas Badan.
Sementara itu, Humas
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Auliya Arbiani, saat dihubungi terpisah, membenarkan
jika minyak yang berbau itu berasal dari tiung biru. Sementara dengan adanya
aksi protes warga, hari ini, Selasa (7/10/2014), Pertamina sudah mengambil
langkah.
"Saat ini
bagian operasi kami sedang melakukan review di lapangan terkait hal ini,"
ujar Auliya. (ams-suarabanyuurip | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar