![]() |
Workshop Program Peningkatan Kemitraan Vam Tour Melalui Paket Wisata Pendidikan Bagi Pelajar |
Pernyataan Kepala DPPKKI tersebut disampaikan saat membuka Workshop Program Peningkatan Kemitraan Vam Tour Melalui Paket Wisata Pendidikan Bagi Pelajar di Kabupaten Blora, Senin, (6 /10) bertempat di pendopo kantor setempat.
“Dulu sewaktu kecil, saya pernah diajak oleh guru saya wisata ke waduk Bentolo dan sumber air Desa Kajengan, Kecamatan Todanan, saat itu naik truk. Itu selalu saya ingat sampai sekarang. Keesokan harinya saya sakit. Orang tua bilang saya kecatet,” ujar Mumuk, sapaan akrab Slamet Pamuji.
Terlepas dari istilah kecatet, kata Mumuk, sebenarnya wisata di lokasi tersebut menjadi kenangan dan selalu diingat tentang Blora sampai sekarang. Itu sebagai sarana promosi yang secara tidak langsung sering dilontarkan kepada orang lain atau sesama rekan.
Yang disampaikan oleh Kepala DPPKKI tersebut menjadi ilustrasi program perencanaan dan pengembangan paket wisata edukasi di Blora. Selain itu dilatarbelakangi oleh pidato Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang budaya dengan ditindak lanjuti surat edaran yang mendorong agar anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga belajar di luar kelas.
“Saya pikir itu langkah yang cukup bijak. Intinya, kita punya kewajiban mengenalkan Blora kepada anak-anak. Oleh karenanya perlu disusun distinasi wisata, kemudian sifatnya dikemas dengan paket wisata murah dengan menggali potensi budaya, kearifan lokal dan kuliner,” tandasnya.
Menurut dia, jangan sampai anak-anak mengenal luar Blora lebih awal sebelum tahu dan paham akan potensi di wilayah setempat.
Saat ini pihaknya masih menggarap Kampung Samin Karangpace Klopodhuwur sebagai wisata unggulan dalam konteks wisata pendidikan.
Workshop yang diselenggarakan oleh Bidang Pariwisata DPPKKI, mengundang nara sumber Agung Gede, salah seorang pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asal Jerman, Deutsche Gesselschaft für Internationale Zusammernabeit (GIZ) yang aktif Jateng dan DIY.
Pegiat LSM GIZ yang intens dengan pemberdayaan tersebut mengurai sejumlah teknis Fam Trip / Tour sebagai langkah mekanisme pemasaran wisata di Blora.
Peserta workshop sebanyak 25 orang dengan mengundang praktisi dan pegiat dari Himpaudi, IGTK, K3S, pengusaha kuliner dan biro wisata yang ada di Bumi Samin.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Pariwisata Drs. Sugiyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Promosi Bidang Pariwisata DPPKKI, Drs. Sarjono mengurai sejumlah potensi wisata Blora yang nantinya menjadi distinasi paket wisata secara berkala. (DPPKKI Blora | rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar