BLORA. Rabu
Kliwon (3/9) merupakan hari yang ditunggu-tunggu warga Kelurahan Bangkle,
Kecamatan Kota Blora, untuk merayakan tradisi sedekah bumi sekaligus hari jadi
wilayah Bangkle yang ke 235 tepat di tahun 2014 ini.
Sejak pagi, warga sibuk memasak sejumlah menu makanan untuk
tumpeng berkat dan jajanan yang akan digunakan untuk syukuran sedekah bumi. Pada
tahun ini tradisi sedekah bumi diramaikan dengan pementasan wayang kulit, kirab
gunungan, serta paguyuban seni barongan dari warga Bangkle sendiri.
Mulai pukul 09.00 WIB, kirab gunungan yang diikuti Kepala
Kelurahan, para perangkat, dan berbagai potensi kesenian lokal diarak dari
Kantor Camat Blora yang kebetulan lokasinya berada di wilayah Kelurahan Bangkle
menuju komplek Makam Eyang Sentono di belakang Kantor Samsat Blora. Eyang
Sentono merupakan tokoh sesepuh atau leluhur warga Kelurahan Bangkle.
Setibanya di halaman makam, dua gunungan yang dikirab yakni
gunungan lanang dan gunungan wadon diperebutkan warga karena berisi jajanan dan
hasil bumi berupa sayuran dan palawija. Acara dilanjutkan dengan doa bersama
dan syukuran yang diikuti seluruh warga Bangkle.
Selain Lurah dan perangkatnya, hadir pula dalam acara
tersebut Bapak Kunto Aji selaku Camat Kota Blora beserta jajaran muspika
Kecamatan Kota Blora. Dalam sambutannya, Kunto Aji menyampaikan bahwa
kehadirannya juga untuk mewakili Bapak Bupati Djoko Nugroho yang pada
kesempatan tersebut tidak bisa hadir
secara pribadi karena ada tugas lain.
“Bapak Bupati sangat mengapresiasi positif terhadap tradisi
sedekah bumi yang dilaksanakan di Kelurahan Bangkle ini. Beliau minta maaf
karena tidak bisa hadir di tengah-tengah warga Bangkle karena ada urusan lain
yang tidak bisa ditinggal,” kata Kunto Aji.
Kunto Aji juga mengungkapkan bahwa sedekah bumi merupakan
tradisi turun temurun yang sudah lama dilakukan warga setiap tahun sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan tanah yang subur sehingga
bisa bermanfaat untuk kehidupan.
“Sedekah Bumi, artinya bersedekah untuk bumi atau tanah
kita. Bersyukur atas kesuburan tanah yang ada di Bangkle. Yang menanam padi,
hasilnya bagus. Yang menanam pisang, buahnya besar-besar dan lain-lain. Hal
inilah yang kita syukuri dengan wujud sedekah bumi,” ungkap Camat yang
sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ini.
Setelah syukuran selesai, malam harinya digelar pentas
wayang kulit semalam suntuk di lapangan setempat dengan Ki Dalang Djiarto dari
Desa Jepangrejo Kecamatan Kota Blora yang memainkan lakon Babad Alas Wanamarta.
(Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar