![]() |
Legi, warga Karangjati, penjual sayuran gori di pasar Blora. (tg-dppkki) |
"Sayur gori itu sudah turun temurun seperti menjadi tradisi sebagai menu pelengkap saat lebaran ketupat, jadi rasanya ada yang ganjil jika tidak ada sayur gori, meski sudah ada sayur lainnya," ujar salah seorang Ibu rumah tangga, Indah, saat berbelanja di pasar Blora.
Harga satu buah gori bervariatif, tergantung besar kecil buahnya. Yakni berkisar anatar Rp 10.000 hingga Rp 25.000. Berbeda dengan buah gori yang sudah masak (nangka), harganya mencapai Rp 30.000 hingga Rp 100.000. Hanya saja, jika kawatir tidak habis, para pembeli bisa memilih yang sudah dipotong-potong oleh penjualnya.
"Silahkan, harganya satu plastik yang sudah saya iris Rp 10.000. Untuk yang sudah saya potong, satunya seharga Rp 3.000, kalau mau beli yang utuh juga ada. Bisa dikupas sendiri," tegas Legi, penjual gori saat ditemui di pasar Ril, Blora, Sabtu (02/08).
Menurut penjual sayur gori asal Ketangar, Kelurahan Jarangjati itu, gori-gori yang dijual adalah hasil dari kulakan pada tetangga yang mempunyai pohon dan berbuah banyak serta siap petik.
Kenaikan harga sayuran tidak hanya pada gori. Salah satunya, adalah satu ikat kacang panjang, yang semula seharga Rp 2.000, mendadak naik Rp 3.000 saat menjelang Lebaran Ketupat.
Demikian pula dengan buah pepaya mentah, harganya berubah dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.500 per biji. Hal yang sama juga terjadi pada harga ikan panggang (ikan laut). Satu iris ikan panggang, di pasar Blora, terpantau Rp 2.000 hingga Rp 4.000. Bahan-bahan tersebut biasanya diolah, dicampur kemudian disajikan sebagai menu istimewa saat makan ketupat. (DPPKKI BLORA | Ms-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar