![]() |
Sejumlah pimpinan DPRD Blora periode 2009-2014 bersama eksekutif saat menggelar rapat paripurna. (rs-infoblora) |
BLORA. Isu adanya anggota DPRD periode
2009-2014 yang akan mendapat pesangon cukup besar, tidak terbukti.
Sebab, pesangon yang diterima masing-masing anggota dewan periode
2009-2014 itu, sebesar Rp 8 juta. Bahkan, ada juga anggota dewan yang
mendapat pesangon kurang dari jumlah itu. Hal tersebut bergantung pada
masa kerja dan jabatannya.
”Uang pesangon yang akan diterima mantan anggota dewan sekitar Rp 8
juta. Tapi, ada juga yang terima kurang dari itu,” kata Kepala Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Gunadi,
kemarin.
Gunadi menambahkan, jumlah pesangon tersebut telah ada ketentuannya. Yakni, sebanyak enam kali uang representasi. Sementara, untuk anggota biasa dengan pimpinan dewan ada perbedaan, tetapi tidak terlalu besar.
”Untuk pimpinan dewan, akan menerima sekitar Rp 11 jutaan. Patokannya sudah seperti itu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Maulana Kusnanto sebelum mengakhiri masa tugasnya sebagai ketua DPRD secara terbuka menyampaikan permintaan maaf. Namun demikian, dirinya berterima kasih atas dukungan semua pihak terhadap kinerja dewan.
”Saya atas nama pribadi dan lembaga, memohon maaf jika ada kinerja dewan yang kurang berkenan. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak di Blora, yang telah membantu DPRD dalam menjalankan tugasnya,” ucap Kusnanto.
Sekretaris DPD Golkar Blora itu menambahkan, periode selanjutnya dirinya masih duduk di kursi legislatif. Namun, ia tidak menempati jabatan sebagai ketua dewan. Tetapi akan diganti oleh Bambang Susilo yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Blora. Karena, partai itu menjadi peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 9 April lalu.
Diketahui, surat keputusan (SK) pengangkatan anggota DPRD Blora sudah turun. SK tersebut ditandatangani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada 16 Juli 2014. Kabupaten Blora menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yang pelantikan wakil rakyatnya paling akhir. Yakni, pada 27 Agustus besok.
Berdasar data yang ada, daerah pemilihan (Dapil) Blora I menghasilkan paling banyak anggota DPRD baru. Dari 11 kursi yang ada, enam kursi diisi muka baru. Yakni, Santoso Budi (PKS), Supardi (Golkar), Jayadi (Gerindra), Bambang Sulistya (PD), Wahono (PPP), dan Agus Untoro Waluyo (Hanura). Sedang muka lama yang masih bertahan adalah Sugeng Haryanto (Demokrat), Kusnanto (Golkar), Abdullah Aminuddin (PKB), Dwi Astutiningsih (PDIP), dan Susanto (Demokrat). (rs-infoblora | Aries-Murianews)
Gunadi menambahkan, jumlah pesangon tersebut telah ada ketentuannya. Yakni, sebanyak enam kali uang representasi. Sementara, untuk anggota biasa dengan pimpinan dewan ada perbedaan, tetapi tidak terlalu besar.
”Untuk pimpinan dewan, akan menerima sekitar Rp 11 jutaan. Patokannya sudah seperti itu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Maulana Kusnanto sebelum mengakhiri masa tugasnya sebagai ketua DPRD secara terbuka menyampaikan permintaan maaf. Namun demikian, dirinya berterima kasih atas dukungan semua pihak terhadap kinerja dewan.
”Saya atas nama pribadi dan lembaga, memohon maaf jika ada kinerja dewan yang kurang berkenan. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak di Blora, yang telah membantu DPRD dalam menjalankan tugasnya,” ucap Kusnanto.
Sekretaris DPD Golkar Blora itu menambahkan, periode selanjutnya dirinya masih duduk di kursi legislatif. Namun, ia tidak menempati jabatan sebagai ketua dewan. Tetapi akan diganti oleh Bambang Susilo yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Blora. Karena, partai itu menjadi peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 9 April lalu.
Diketahui, surat keputusan (SK) pengangkatan anggota DPRD Blora sudah turun. SK tersebut ditandatangani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada 16 Juli 2014. Kabupaten Blora menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yang pelantikan wakil rakyatnya paling akhir. Yakni, pada 27 Agustus besok.
Berdasar data yang ada, daerah pemilihan (Dapil) Blora I menghasilkan paling banyak anggota DPRD baru. Dari 11 kursi yang ada, enam kursi diisi muka baru. Yakni, Santoso Budi (PKS), Supardi (Golkar), Jayadi (Gerindra), Bambang Sulistya (PD), Wahono (PPP), dan Agus Untoro Waluyo (Hanura). Sedang muka lama yang masih bertahan adalah Sugeng Haryanto (Demokrat), Kusnanto (Golkar), Abdullah Aminuddin (PKB), Dwi Astutiningsih (PDIP), dan Susanto (Demokrat). (rs-infoblora | Aries-Murianews)
0 komentar:
Posting Komentar