![]() |
Mochamad Djumali, pegiat seni budaya Blora |
Pria asal Kota Surabaya itu merupakan pegiat kesenian yang aktif mengkampanyekan seni sejak ia datang di kabupaten yang berjuluk Bumi Samin itu. Ia menyadari di Kabupaten Blora banyak menyimpan potensi dan jenis kesenian serta budaya untuk dikembangkan.
Namun sepertinya hal tersebut belum tergarap dengan baik. Meski bukan warga asli Blora, namun Djumali tergerak hatinya untuk menjaga dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan Blora itu. Atas dasar itulah, Djumali bersama-sama dengan para tokoh seni budaya di Blora menggagas mendirikan Komunitas Seni Budaya (KSB).
Dari gagasannya itu, kemudian muncul suatu wadah bagi pecinta seni dari semua lapisan masyarakat untuk memajukan kesenian Blora. “Tujuan utama adanya KSB ini untuk memajukan budaya seni di Kabupaten Blora dan apapun bentuk keseniannya,” katanya, kemarin.
Keberadaan KSB mewadahi berbagai jenis kesenian, mulai seni musik, seni tari, seni barongan, seni batik dan lainnya. ”Niat kita ini membentuk komunitas seni dan budaya ini bisa memberi arti seni di Kabupaten Blora,”katanya.
Karena itu, sejak berdirinya KSB kini muncul bibit-bibit muda dan komunitas kesenian di Kabupaten Blora. KSB yang kini diketuai oleh Catoer Oke Arbiyanto sering mengadakan pertunjukkan di sejumlah panggung kesenian, seperti di Blok T (Bekas terminal lama Blora). Kegiatan itu dilakukan agar pelaku kesenian di Blora mempunyai wadah untuk menampilkan kebolehan mereka kepada masyarakat Blora.
“Kalau kita punya wadahnya namun dalam wadah tersebut tidak pernah ada kegiatan, percuma dong. Makanya kita adakan setiap akhir pekan mengelar panggung kesenian,” terangnya.
Bahkan belum lama ini Mohammad Djumali berhasil membimbing pegiat kesenian musik untuk membuat album indie yang berlabel "Satu Untuk Blora". “Di dalamnya terdiri dari musisi asli Blora semua, dan genre musiknya pun bermacam-macam. Penjualan albumnya pun luar biasa,” tambahnya. (rs-infoblora | feb-patiekspres.co)
0 komentar:
Posting Komentar