![]() |
Droping logistik Pilpres mulai dilakukan KPU Blora ke tingkat PPK di seluruh kecamatan di Kab.Blora jelang pelaksanaan Pilpres 9 Juli mendatang. (rs-infoblora) |
BLORA. Hari H
Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tinggal 6 hari lagi (9 Juli). Agar netralitas penyelenggara Pemilu tetap
terjaga, Panwaslu Kabupaten Blora mengingatkan kepada Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Blora terkait lokasi tempat pemungutan suara (TPS), logistik kotak suara
dan pengamanannya.
Panitia Pengawas Pemilihan Umum
(Panwaslu) perlu mengingatkan KPU, sebab dari pengalaman Pemilu
Gubernur/Wakil Gubernur 2013, dan Pemilu DPR, DPD, DPRD 2014 lalu,
terdapat banyak TPS berada di dalam rumah warga pada malam hari keadaan
pintu tertutup/terkunci dan lampu mati.
“Kami ingatkan KPU agar TPS tidak berada di dalam
rumah warga dengan pintu tertutup, sebabnya keamanan kotak/surat suara
tidak terjamin,” tandas Ketua Panwaslu Kabupaten Blora, Wahono, kemarin.
Agar penyelenggaran Pilpres berlangsung
demokratis, lanjutnya, KPU perlu segera mengintruksikan ke jajarannya
untuk tidak membiarkan TPS di dalam rumah warga, di dalam ruang tamu
keluarga dan logistik kotak suara tanpa pengamanan, pintu tertutup dan
petugas pulang tidur di rumah masing-masing.
Untuk itu, kata Wahono, TPS yang berada
di dalam rumah warga, sebaikan digeser di teras rumah dengan dibuatkan
sekat (kombong) atau lokasi terbuka lainnya, diamankan oleh petugas KPPS
agar saat malam hari logistik tetap aman dan tidak terkunci di dalam
rumah warga.
Droping Logistik
Ketua KPU Kabupaten Blora Arifin,
mengakui telah diingatkan Panwaslu soal TPS yang di dalam rumah warga,
bahkan dia juga sudah mengingatkan kepada jajarannya agar TPS yang
berada di dalam rumah warga harus terbuka dan pintunya di
tertutup/terkunci.
“Sudah kog, PPK, PPS dan KPPS sudah kami
ingatkan agar keberadaan TPS tidak tertutup, tidak di dalam rumah warga
dengan pintu terkunci,” katanya.
Selain itu, logistik Pilpres sudah
didroping ke PPK (kecamatan) secara bertahap mulai Selasa (1/7) lalu, droping
dengan dua armada truk dan dikawal petugas kepolisian, diawali dari
wilayah Blora barat, dan dalam waktu 2-3 hari kedepan akan tuntas di 16
kecamatan se-Blora.
Di Blora, lanjutnya, terdapat 1.860
tempat pemungutan suara (TPS), satu diantaranya TPS khusus di Lembaga
Pemasyarakatan (LP) tersebar di 295 desa/kelurahan. DPT Pilpres
mencapai 701.770 pemilih, laki-laki 345.457 dan perempuan 356.313 orang.
Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding pemilih dalam pileg lalu yang
hanya 697.762 orang. (rs-infoblora | Wahono Panwaslu K-9)
0 komentar:
Posting Komentar