Home » , » Industri Kerajinan Genteng di Desa Balong Jepon Mampu Serap Ratusan Tenaga Kerja

Industri Kerajinan Genteng di Desa Balong Jepon Mampu Serap Ratusan Tenaga Kerja

infoblora.id on 3 Jul 2014 | 12.00

Para perajin genteng press di Desa Balong Kec.Jepon Blora
BLORA. Meski berskala tidak besar namun industri genteng press di Dukuh Wuni Desa Balong Kecamatan Jepon, Blora, mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Selain dari Desa Balong sendiri, tenaga kerja tersebut berasal dari sejumlah desa di Blora.

“Memang belum ada data pasti berapa jumlah tenaga kerja yang bekerja di pembuatan genteng ini. Namun jumlahnya bisa diperkirakan sekitar ratusan lebih,'' ujar Nyomo, salah seorang warga Desa Balong,

Ia mengatakan dari 200 orang lebih kepala keluarga (KK) yang bermukim di Dusun Wuni, sebagian besar berprofesi sebagai pembuat genteng press. Di dusun tersebut terdapat tidak kurang dari 30 tempat pembuatan genteng. Setiap unit usaha genteng press jumlah tenaga kerja yang dilibatkan paling sedikit sebanyak lima orang. Mereka terbagi menjadi tenaga pembuatan genteng, bagian menata dan menjemur serta pekerja yang bertugas membakar genteng.

''Pada umumnya mereka adalah kerabat sendiri atapun kenalan yang tinggal di desa lain,''  ujar Sukini yang mengaku sudah membuka usaha genteng press sejak tahun 1980-an.

Upah yang diberikan kepada pekerja tersebut berdasarkan jumlah genteng yang berhasil dibuat. Setiap 1000 genteng, upahnya rata-rata Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu.

Yatmo (50), warga setempat mengatakan selain berprofesi sebagai pembuat genteng, sebagian besar dari para pekerja tersebut berprofesi pula sebagai petani. Menurutnya hal itu untuk mengantisipasi jika order penjualan genteng sepi, seperti saat musim hujan.

''Ketika musim hujan, penjualan genteng memang sepi. Namun kami masih bisa bekerja sebagai petani karena pada musim hujan seperti ini waktunya bercocok tanam. Air hujan cukup untuk mengairi sawah kami yang sebagian besar adalah sawah tadah hujan,'' katanya.

Sebagian besar usaha pembuatan genteng press diwariskan secara turun temurun. Pendapatan dari hasil penjualan genteng relatif cukup memadai, tetapi uang tersebut masih harus dikurangi dengan biaya tenaga kerja dan bahan baku. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved