![]() |
Pengeboran KGR-1 yang gagal menemukan sumber minyak. (rs-infoblora) |
BLORA. Manajemen Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting memastikan tidak akan meninggalkan wilayah Kabupaten Blora untuk mencari sumber minyak baru. Pemerintah telah memberikan izin eksplorasi kepada PHE di wilayah Blok Randugunting hingga 2017. Dalam kurun waktu tersebut, perusahaan patungan tiga negara tersebut akan menelusuri wilayah Blora untuk mencari sumber minyak Blok Randugunting.
Untuk diketahui, Blok Randugunting berada di 4 wilayah kabupaten di Jawa Tengah. Yakni di Kabupaten Blora, Pati, Rembang, dan Grobogan. Serta di Kabupaten Tuban Jawa Timur. Dibandingkan empat wilayah kabupaten lainnya yang masuk wilayah Blok Randugunting, hanya Kabupaten Blora lah yang selama ini berkontribusi dalam produksi minyak dan gas (migas) dalam negeri.
Meski sudah dieksploitasi bertahun-tahun, namun diperkirakan masih banyak cadangan migas di Kabupaten yang terkenal juga sebagai penghasil kayu jati ini. Hanya saja belum diketahui titik koordinat pasti dimana sumber minyak baru tersebut di wilayah Blora.
Oleh karena itu, General Manajer PHE Randugunting, Abdul Muthalib Masdar mengemukakan bahwa perusahaannya akan tetap melakukan eksplorasi atau pencarian sumber minyak di wilayah Blora.
"Kami akan mengeksplorasi di daerah yang memang selama ini menunjukkan potensi kandungan migas yang cukup besar, seperti di Blora. Untuk eksplorasi Blok Randugunting di kabupaten lain, kemungkinan belum akan dilakukan. Jadi tetap di wilayah Blora," kata Abdul Muthalib Masdar dalam sosialisasi evaluasi dan rencana kerja PHE Randugunting yang digelar di gedung Pemkab Blora belum lama ini.
PHE Randugunting yang merupakan perusahaan migas kerjasama tiga negara, Indonesia (Pertamina), Malaysia (Petronas) dan Vietnam (Petro Vietnam) sudah tiga kali melakukan eksplorasi migas di Blora. Namun tiga sumur eksplorasi tersebut tidak menghasilkan minyak.
Eksplorasi pertama dilakukan di Desa Tinapan Kecamatan Todanan pada tahun 2010, hasilnya nihil. Kemudian yang kedua pada tahun 2011 dilakukan eksplorasi di Desa Krocok Kecamatan Japah dan hasilnya tidak menemukan minyak.
Terakhir pengeboran dilakukan akhir tahun 2013 lalu di sumur kenangarejo (KGR-1) di Desa Sambongrejo Kecamatan Tunjungan. Sumur dengan kedalaman 2207 meter itu dinyatakan dry hole dengan indikasi hidrokarbon. (rs-infoblora | abdul muiz-suaramerdeka)
0 komentar:
Posting Komentar