![]() |
Para pedagang hewan di Pasar Pon Blora enggan dipindah. (rs-infoblora) |
BLORA. Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora yang akan memindahkan
lokasi Pasar Pon Blora dari tempat lama (Kelurahan Tegalgunung) ke lokasi baru kembali
menuai kegalauan para pedagang yang sudah terbiasa mangkal di lokasi pasar hewan tersebut.
Sejumlah pedagang bersikukuh enggan untuk di
pindah dengan beberapa alasan. “Dulu kabarnya akan di pindah di
Jiken, tidak mau, sebab jaraknya terlalu jauh, transportasi juga
bertambah, sebaiknya di sini saja,” kata Parno (41), salah seorang
pedagang kambing asal Dukuh Sasak, Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo,
Senin sore (02/06) kemarin.
Selain harus menambah anggaran tranportasi, kata dia, dagangan hewan
kambing yang dibawa belum tentu laku semua, sehingga butuh biaya dobel
untuk perawatan di perjalanan.
Pedagang lainnya, Sukis (50),
menyatakan hal yang sama, yakni keberatan jika lokasi Pasar Pon
dipindah, sebab letak lokasi pasar lama sudah cocok dan representatif
untuk transaksi jual beli hewan.
“Sebaiknya tidak usah dipindah,
sebab keberadaannya di Kelurahan Tegalgunung sudah lama dan sudah
menjadi kebiasaan sejak saya menjadi blantik sapi,” kata pedagang sapi
asal Desa Bacem Kecamatan Jepon itu.
Meski jarak rumahnya
dengan bakal lokasi baru di wilayah Jiken hampir sama dengan lokasi yang
lama, kata dia, namun lokasi baru tidak menjamin lebih baik dari
sebelumnya.
“Seperti saya ini kan blantik sapi kecil, jadi ikut
saja apa yang menjadi keputusan pemerintah, asal kami semua tidak
dirugikan,” katanya.
Penolakan tegas juga dilakukan oleh Ibu
Kabul, sebab wanita paruh baya pedagang kuliner lontong tahu itu mengaku
sudah lebih dua puluh tahun menjajakan makanan khas Blora setiap hari
pasaran pon.
“Emoh, yen dipindah mboten setuju, ragate kathah, jarake ugi tebih, sekeca wonten mriki mawon, (Ogah, tidak setuju dipindah, sebab biayanya banyak, jaraknya jauh-Red) ,” kata wanita pedagang kuliner lontong tahu asal Kelurahan Kunden itu.
Pada kesempatan yang saman, Nanik Sri Wahyuni (35) salah seorang
pengamat lingkungan asal Kelurahan Mlangsen, mengemukakan, pemindahan
lokasi pasar hewan ke wilayah kecamatan lain harus dikaji ulang,
terutama lokasi parkir kendaraan pengangkut hewan yang keluar masuk,
sehingga tidak menimbulkan resiko kemacetan arus lalulintas.
“Misalnya di pindah setuju saja, tapi harus dikaji ulang, jangan sampai
menimbulkan kemacetan yang riskan kecelakaan,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun, pada tahun lalu Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop
UMKM) Blora, yang saat itu dijabat oleh Gunadi, S.Sos, MM pernah mewacanakan
pemindahan Pasar Pon dengan tujuan penataan pasar di Blora.
Saat
itu, menurutnya, pedagang sayur mayur yang selama ini berjualan di
pasar rel akan dipindah ke lokasi pasar hewan Pon. Sementara pasar induk
Blora direncanakan untuk pasar kering atau non sayur mayur.
"Ke
depan memang ada rencana pemindahan Pasar Hewan Pon. Namun itu masih
perlu kajian dan pembahasan lebih lanjut," ujar Kepala Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(Disperindagkop UMKM) Blora, Gunadi, Rabu (13/06) setahun lalu.
Diperoleh keterangan lain, wacana pemindahan pasar pon sudah muncul
sejak lama. Yakni ketika Blora dipimpin Bupati Basuki Widodo di awal
tahun 2000-an. Bahkan ketika itu telah disiapkan lahan untuk lokasi
pasar hewan di Kecamatan Jiken.
Pemkab Blora pun telah membangun tembok
pagar di lokasi baru pasar hewan yang terletak bersebelahan dengan
gudang koperasi Wargo Tani Makmur. Gudang tersebut selama ini dipakai
Mobil Cepu Limited (MCL) untuk menyimpan peralatan pertambangan minyak
dan gas. Namun wacana pemindahan pasar pun urung dilaksanakan.
Hingga kini saat disebut-sebut akan dipindahkan, para pedagang pasar pon Blora, merasa gerah dan ogah. Pasar pon Blora merupakan salah satu pemasok pendapatan daerah melalui
retribusi pedagang hewan. Meski dulu terkenal juga sebagai tempat
prostitusi, namun sitiran itu sudah lama hilang pasca direlokasinya
barak dan PSK ke wilayah Kampung Baru, Jepon beberapa tahun silam.
(rs-infoblora | DPPKKI BLORA).
0 komentar:
Posting Komentar