![]() |
Pendistribusian gas elpiji 3 kg di pangkalan UD.Rahmatani sebelh utara Jembatan Kaliwangan Blora. (rs-infoblora) |
BLORA. Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Ampera Blora
Singgih Hartono meminta kepada dinas terkait, agar memperketat pengawasan pendistribusian elpiji ukuran tiga kilogram dan menyiapkan sanksi tegas bagi yang bermain curang. Sebab,
meski sudah ada tambahan pasokan, namun jika tidak ada pengawasan yang
tegas disertai sanksi yang jelas, tidak akan menyelesaikan masalah.
Menurut Singgih, Laskar Ampera akan serius mengawasi distribusi
elpiji bersubsidi itu, hingga berada di tangan masyarakat secara benar
tanpa penyelewengan. Selain itu, adanya pengaturan tata niaga dan
pengawasan juga sangat dibutuhkan.
”Selama ini, tata niaga elpiji ukuran tiga kilogram di sini masih
sangat longgar, sehingga rawan dimainkan. Indikasinya ialah, soal
ketentuan HET yang belum ditetapkan,” katanya.
Oleh karena itu, mantan anggota DPRD periode 2004-2009 ini mengaku,
pengawasan terhadap pendistribusian elpiji ukuran tiga kilogram harus
dimaksimalkan. Apabila ada agen atau pangkalan yang bermain curang,
harus segera diberikan sanksi yang tegas.
”Kalau tidak disertai pengawasan ketat disertai sanksi yang tegas,
selamanya masalah distribusi elpiji bersubsidi tidak pernah beres.
Justru, dengan adanya penambahan pasokan, akan menguntungkan oknum untuk
terus memainkan harga,” tegasnya.
Diketahui, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Blora, Maskur menyatakan, pasokan elpiji
bersubisidi akan ditambah sekitar 12-15 persen. Sebab, selama ini jatah
elpiji tiga kilogram di Blora sekitar 20 truk per pekan.
Rinciannya, setiap truk berisi 560 tabung. Sehingga, sepekan dijatah
sekitar 11.200 tabung, dan dipasok dari dua stasiun pengisian bahan
bakar elpiji (SPBE) yang ada di Blora. Yakni, SPBE Medang di Kecamatan
Blora, dan SPBE Cepu. (rs-infoblora | Aries-murianews)
0 komentar:
Posting Komentar