![]() |
Para mahasiswa Prodi Keperawatan Poltekkes Kampus Blora saat mengucap janji dan pemasangan cap profesi di Pendopo Kabupaten Blora, kemarin. (rs-infoblora) |
Menurut Suharto, penanaman karakter tersebut penting diberikan,
karena ia masih menemukan banyak mahasiswa keperawatan yang bermain
handphone di dalam kelas. Sehingga, jika hal itu dibiarkan
berlarut-larut, dikhawatirkan menjadi kebiasaan saat memasuki dunia
kerja. ”Tidak mungkin seorang perawat bekerja, sambil memegang HP,”
imbuhnya.
Suharto menambahkan, dengan adanya penanaman dedikasi pendidikan yang
tinggi, mengajarkan mahasiswa keperawatan yang siap kerja dengan
kinerja yang baik. Harapannya, mampu memberikan pelayanan yang terbaik
pada masyarakat.
Selain itu, lanjut Suharto, para mahasiswa yang sudah mengucapkan
janji keperawatan, harus mampu mempertanggungjawabkannya. Sebab, janji
yang diucapkan tidak sekadar janji, tapi harus diwujudkan dalam tindakan
nyata di lapangan.
”Sampai kapanpun, janji yang telah diucapkan akan selalu diingat.
Jadi, mulai saat sekarang tanamkan untuk menjaga profesi mulia ini,”
tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Heny Indriani yang turut hadir
dalam kuliah umum di Politeknik Kesehatan Blora itu menambahkan, saat
ini pengaruh HP memang sudah meluas. Ada sisi negatif dan positif dari
sebuah kemajuan teknologi. Namun, jika saat bekerja melayani masyarakat,
perawat asyik bermain HP tentu ini menyalahi kode etik. ”Ada sisi positif dan negatifnya. Semua harus tahu dan bisa membedakannya,” ucapnya. (rs-infoblora | Nur/Aries-murianews)
0 komentar:
Posting Komentar