Home » , , » Goa Kidang Todanan Akan Dijadikan Museum Alam Setelah Ada Penemuan Fosil Manusia Prasejarah

Goa Kidang Todanan Akan Dijadikan Museum Alam Setelah Ada Penemuan Fosil Manusia Prasejarah

infoblora.id on 5 Jun 2014 | 10.00

Kepala DPPKKI Blora bersama Kabid Kebudayaan meninjau Goa Kidang, tempat ditemukannya fosil manusia prasejarah oleh para arkeolog. (rs-infoblora)
BLORA. Dengan ditemukannya fosil tulang manusia prasejarah oleh tim arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta di Goa Kidang, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, rencananya di lokasi tersebut digagas akan dijadikan kawasan museum alam untuk pendidikan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora, H. Slamet Pamudji,SH. M.Hum melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Suntoyo, S.Kar (04/06) kemarin.

“Sangat bagus untuk museum alam, keperuntukkannya bisa untuk kepentingan wisata alam dan penelitian siswa-siswi sekolah serta praktisi pendidikan,” ujarnya.

Dengan ditemukan bukti-bukti prasejarah di kawasan Goa Kidang, menurut Yoyok, sapaan akrab Sutoyo, maka kawasan tersebut bisa dibenahi dan di tata sehingga menarik untuk di kunjungi.

“Misalnya, jalan yang menuju ke Goa, dibuat semacam tangga, sehingga siswa yang berkunjung ke lokasi bisa lebih mudah. Atau dilengkapi dengan satwa dan bukti-bukti lain dari hasil penelitian,” jelasnya.

Kepala DPPKKI Blora, H. Slamet Pamudji, SH. M.Hum, ketika meninjau lokasi evakuasi penemuan tulang manusia prasejarah di Goa Kidang, Selasa (3/6) lalu mengatakan, hasil dari foto-foto dokumentasi akan dikumpulkan dan di cetak untuk keperluan pameran.

Seorang arkeolog membersihkan fosil manusia prasejarah Goa Kidang
“Foto-foto dari hasil penemuan dan evakuasi kawasan goa Kidang, nanti akan kami pamerkan saat ada event seperti pameran pendidikan atau yang lain,” ujar Mumuk, sapaan akrab Kepala DPPKKI Blora.

Sementara itu salah seorang peminat kebudayaan Blora, Andri Sanjaya mengatakan hasil penelitian arkeolog yang berhasil menemukan bukti-bukti kehidupan masa lampau di Blora, akan semakin menarik untuk dijadikan referensi karya ilmiah atau kajian sejarah di Blora.

“Asal tidak dicuatkan isu seperti angker atau dihuni makhluk halus, tentu akan menambah daya tarik kawasan yang ada di sekitar Goa Kidang. Apalagi lokasinya juga tidak jauh dari Pabrik Gula (PG) Blora milik PT.GMM. Tentu makin menambah daya tarik pengunjung,” katanya.

Hanya saja, kata Andri, infrastruktur jalan menuju lokasi, harus diperbaiki. Selain itu, harus sering dilakukan sosialisasi dan sering digunakan berbagai kegiatan di kawasan goa Kidang.

Sementara itu, gagasan menjadikan museum alam pada situs Goa Kidang menuai dukungan dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah dukungan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, HM. Kusnanto, SH. Sebab, dari hasil penelitian, Goa Kidang merupakan satu-satunya Goa Hunian manusia prasejarah di kawasan Karst Blora.

“Ya, saya sangat setuju gagasan menjadikan Goa Kidang untuk museum, sebab itu adalah salah satu bukti kehidupan manusia prasejarah yang ada di Blora. Ini tidak ada kaitannya dengan politik, tetapi sebagai peminat dan pemerhati budaya Blora saya sangat setuju,” tegas Kusnanto ketika di konfirmasi, Kamis (05/06).
 
Kusnanto yang juga pemerhati dan peminat kebudayaan, mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan kawasan Goa Kidang tersebut bisa menjadi pusat studi bagi para budayawan, guru atau dosen, mahasiswa, dan pelajar serta lainnya.

“Yang penting saat ini adalah membuat persiapan yang matang agar gagasan itu bisa terwujud, jangan hanya di angan-angan saja,” kata pecinta motor besar Harley Davidson itu.

Sebab, kata Kusnanto, mengingat areal kawasan karst situs Goa Kidang merupakan kawasan Perum Perhutani KPH Blora, maka perlu koordinasi antara pemerintah kabupaten, dinas terkait dengan pihak Perhutani untuk pengawasan pelestarian sesuai dengan amanat Undang-Undang Budaya nomor 11 tahun 2010.

“Sekali lagi saya sangat setuju dan memberikan apresiasi positif kepada Tim Peneliti dari Badan Arkeologi Yogyakarta,” ujarnya.

Menurut Kusnanto, yang tidak lama lagi akan akan bergeser jabatan dari Ketua menjadi Wakil Ketua DPRD Blora itu, kekhawatiran dari Badan Arkeologi terkait akan munculnya gangguan baik secara langsung maupun tidak langsung atas pembangunan pabrik gula terhadap situs Gua Kidang, diprediksi ‘tidak akan terjadi’ jika ada juru pelihara yang menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan serta kelestarian Goa Kidang.

Selain Kusnanto, Bupati Blora Joko Nugroho dipastikan juga menyetujui hal tersebut. Hanya saja hingga informasi ini diwartakan, Bupati yang akrab disapa Kokok itu belum bisa dikonfirmasi.

Pada kesempatan yang sama Kepala DPPKKI Blora, H.Slamet Pamudji, SH. H.Hum melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Suntoyo, S.Kar, di kantornya, Kamis (05/06) menjelaskan, ide gagasan menjadikan Goa Kidang menjadi museum alam berasal dari studi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sebab, di kabupaten tersebut sudah ada sejak lama.

“Saya terinspirasi dari museum alam yang ada di Kabupaten Wonogiri, sehingga kalau di kawasan Goa Kidang juga dijadikan museum, maka akan memiliki nilai dan daya tarik budaya tersendiri untuk Blora, selebihnya sebagai pusat kajian berbagai ilmu,” ungkapnya.

Dikatakan oleh Suntoyo, sangat strategis dan representatif jika ada bangunan museum di dekat mulut Gua Kidang berisi data dan temuan hasil penelitian. Disamping itu bisa dikembangkan untuk pembudidayaan atau perlindungan satwa. “Saya lihat masih ada ayam hutan yang berseliweran di kawasan Goa Kidang,” katanya. 
       
Sementara itu, sumber makalah budaya yang dirilis Dra Indah Asikin Nurani, M.Hum dari Balai Arkeologi Yogyakarta merekomendasikan situs Goa Kidang berpotensi menjadi Museum Situs yang di dalamnya menjadi pusat kajian berbagai studi, baik arkeologi, geologi, biologi maupun anthropologi ragawi. Selain itu sebagai wisata budaya tentang goa hunian manusia masa prasejarah. Sebab pihaknya telah melakukan penelitian budaya akhir plestosen di kawasan karst Blora sejak tahun 2005 lalu. (rs-infoblora | Teguh-DPPKKI Blora).
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved