Home » , » CSR Pertamina EP Cepu Adakan Pelatihan dan Pengembangan Batik Blora

CSR Pertamina EP Cepu Adakan Pelatihan dan Pengembangan Batik Blora

infoblora.id on 27 Jun 2014 | 05.30

Seorang perajin batik Blora sedang membuat motif daun jati
BLORA. Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Cepu salurkan program Coorporate Social Responsibility (CSR) dengan mengadakan pelatihan membatik bagi ibu-ibu dari berbagai wilayah yang ada di Blora. Pelatihan membatik ini rencananya akan dilaksanakan selama 4 bulan dengan agenda pelatihan satu minggu sebanyak dua kali pertemuan. 

Pembukaan pelatihan diselenggarakan di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Kamis (26/6) kemarin. Dalam acara pembukaan tersebut, Perwakilan Pertamina EP Asset 4 Cepu Susan Purnama Sari berharap batik ini nantinya bisa menjadi icon, dan menjadi penerus anak cucu kita. Jadi, lanjutnya nanti ibu-ibu akan diajari berbagai motif-motif Blora yang disukai konsumen. Dan harapannya juga dari ini bisa menjadi kontribusi untuk ibu-ibu.

Bupati Blora Djoko Nugroho melalui Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, Ir Maskur, MM menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan dan kerjasama yang diberikan oleh  Pertamina EP Asset 4 Cepu.

“Sekarang di Blora ada 35 kelompok pembatik di Kab Blora. Artinya di Blora sekarang ini sudah cukup menciptakan UKM baru di sektor pembatikan. Jadi meskipun kita pendatang baru dalam membatik dan jika dibandingkan dengan Pekalongan serta Lasem memang kita belum apa-apa. Namun setidaknya kita sudah mulai ada perkembangan dan kita termasuk pengembang yang cepat sehingga bisa mengikuti. Maka dari itu kita harus bangga dengan produk seni sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, pelatihan nantinya harus ditinjau kembali efektif atau tidaknya pelatihan. Maka dari pertamina nantinya akan meninjau terkait efektif atau tidaknya pelatihan ini. Dirinya berharap agar para peserta pelatihan konsisten mengikuti pelatihan sampai selesai.

“Hari pertama berjumlah 30, berarti sampai hari terakhir juga harus berjumlah 30 peserta. Saya berharap dalam pelatihan ini peserta bisa mengikuti dengan baik, dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan pembatik-pembatik yang baik. Dan dari Disperindagkop akan memantau, Pemerintah daerah juga memberikan beberapa bantuan untuk pewarnaan, cantingnya dan masih banyak lagi untuk bisa dimanfaatkan dengan baik. Mari kita belajar untuk meningkatkan pembangunan usaha,”pungkasnya. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
Share this article :

1 komentar:

Ujak mengatakan...

Sejak kapan pertamina bisa batik???
Wong blora digobloki aja.
Riil aja ya, klo skrg ada pembiaran usaha lokal untuk kelola sumur itu dengan cara merusak lingkungan.
Tanah status perhutani di bor seenaknya.
Gas hasil sumur dibuang langsung kealam, ini sifatnya panas & racun. Selain itu membuang energi seharusnya bisa diolah untuk LPG. Ini karena bodohnya org yg tdk bisa ngolah.
Bagi hasil untuk usaha lokal 60% harga untuk pengusaha lokal & 40 % ke pertamina.
Bila usaha dikelola pertamina maka bagi hasil sesuai UU 35% pertamina & 65 % untuk negara.
Bila usaha dikelola asing, maka 15% untuk perusahaan & 85 % untuk negara.
Wong blora kapan sadar akan kejahatan oknum yg terlibat soal tata kelola migas di blora.
Hal yg aneh lagi knapa UPN sbg institusi pendidikan jadi pemegang hak kelola??
Penjahatnya tentu oknum pertamina yang ada hubungan dengan UPN??
Tantangan untuk pejabat blora khususnya Dinas ESDM. Ato sdh keenakan jadi PNS & ga peduli dengan tugasnya.??
Penyakit nya adalah sifat serakah & rakus .


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved