Home » , » Harga Anjlok, Petani Cabai di Jiken Khawatir Tidak Bisa Menutup Biaya Produksi

Harga Anjlok, Petani Cabai di Jiken Khawatir Tidak Bisa Menutup Biaya Produksi

infoblora.id on 21 Mei 2014 | 07.30

Salah satu petani memanen cabai di kebunnya, harga yang anjlok dikhawatirkan tidak bisa menutup besarnya biaya produksi. (rs-infoblora)
BLORA. Para petani cabai di wilayah Kecamatan Jiken, Blora, belakangan ini resah menyusul harga komoditas pertaniannya di pasaran menurun drastis. Mereka mengemukakan, karena harga anjlok, hasil penjualan panen cabainya tidak bisa menutup besarnya biaya produksi yang mereka keluarkan mulai persiapan lahan, memulai masa tanam hingga panen.

Yatmo, salah satu petani cabai di Desa Jiken Kecamatan Jiken mengungkapkan harga jual cabai di pasaran kini hanya berkisar Rp 3000 - Rp 5000 per kilogram. Dengan kondisi itu jelas-jelas membuat petani cabai kelimpungan.

Hitung-hitung untuk menanam cabai di luasan lahan satu hektar, biaya produksi mulai dari persiapan lahan, pembelian plastik, bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga sampai biaya perawatan bisa mencapai Rp 80 juta.

Dengan kondisi harga di pasaran yang hanya berkisar Rp 3000 - Rp 5000 per kilogram tersebut, maka hasil panen yang menjadi pemasukan petani hanya Rp 38,5 juta. Perhitungannya tiap pohon cabai bisa menghasilkan 0,8 kg. Sedangkan dalam lahan satu hektare biasanya ada sekita 16.000 pohon cabai, sehingga saat panen raya seorang petani hanya mendapatkan pemasukan 0,8 x 16.000 x Rp 3000 dan hasilnya Rp 38,5 juta .

Menurut Yatmo, dia bersama para petani cabai lainnya saat ini benar-benar merugi. "Kami sangat merugi dengan harga cabai saat ini," ungkapnya.

Satu-satunya harapan para petani hanya dengan tetap menjaga tanaman cabai agar tidak diserang hama. Jika terkena hama maka akan lebih banyak lagi kerugian yang dialami.

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Jiken, Wahyanto ketika dihubungi membenarkan kerugian yang diderita para petani cabai belakangan ini karena memang harga jualnya anjlok.
Pada bagian lain, dia juga berpesan kepada semua petani di Kecamatan Jiken untuk berhati-hati terhadap pupuk subsidi.

Pasalnya baru-baru ini pihaknya telah menggagalkan pupuk subsidi yang mestinya dibagi untuk petani Desa Bangoan Jiken yang coba dibawa ke daerah lain dengan truk.

"Kami berharap kerjasama seluruh petani di Jiken untuk mengawasi peredaran pupuk di setiap kelompok taninya. Harapannya kelangkaan pupuk tidak akan terjadi karena kebutuhan pupuk di setiap kelompok tani sudah diperhitungkan," pungkasnya. (rs-infoblora | urip d-suaramerdeka)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved