Home » , » Bupati Blora : Bantuan Operasional Kesehatan Rp 2,4 Miliar Harus Dikelola Transparan

Bupati Blora : Bantuan Operasional Kesehatan Rp 2,4 Miliar Harus Dikelola Transparan

infoblora.id on 23 Mei 2014 | 03.30

Pertemuan Perencanaan Program Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten Blora tahun 2014 di Hotel Kencana, Kamis (22/5) kemarin. (rs-infoblora)
BLORA. Anggaran Bantuan Operasional (BOK) dari Kementerian Kesehatan untuk Kabupaten Blora dari tahun ke tahun terus meningkat. BOK merupakan salah satu program unggulan Kementerian Kesehatan untuk membantu daerah dalam mencapai target nasional bidang kesehatan yang menjadi kewenangan wajib daerah. 

Hal mendasar BOK karena tidak semua kabupaten/kota mempunyai kecukupan anggaran atau kepedulian untuk membiayai pembangunan kesehatan, khususnya di Puskesmas. “Padahal peran Puskesmas sangat penting, karena menjadi ujung tombak dalam upaya kesehatan di masyarakat, terutama upaya promotif dan preventif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, dr. Henny Indriyanti, M. Kes saat menyampaikan sambutan dalam acara Perencanaan Program Bantuan Operasional Kesehatan di Hotel Kencana, Kamis (22/5) kemarin.

Henny mengungkapkan, pada tahun 2010 dana BOK dialokasikan sebesar Rp 8 juta per puskesmas atau jumlah total sebesar Rp 208 juta. Tahun 2011 ditingkatkan, masing-masing puskesmas tidak sama berkisar antara Rp 57 juta sampai dengan Rp 83 juta, dengan jumlah total Rp 1,95 miliar . Pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 2,277 miliar dengan rincian masing-masing puskesmas tidak sama, yaitu berkisar antara Rp 62 juta sampai dengan Rp 90 juta.

Pada tahun 2013 Blora menerina BOK sebesar Rp 2,253 miliar dengan rincian masing-masing puskesmas berkisar antara Rp 61,5 juta sampai Rp 91 juta. Dan untuk BOK tahun kelima ini tahun 2014 jumlahnya meningkat lagi menjadi sebesar Rp 2,401 miliar, dimana ada peningkatan masing-masing puskesmas sekitar Rp 6 juta dari tahin 2013. 

Alokasi per puskesmas menjadi sekitar Rp 66,5 juta sampai Rp 100 juta. Namun demikian lanjutnya, BOK tetap bersifat suplemen, sehingga komitmen pemerintah daerah sangat diharapkan untuk mengalokasikan anggaran kesehatan secara memadai, terutama untuk upaya promotif dan preventif.

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2010, lanjutnya, BOK telah banyak dilakukan penyempurnaan, seperti kebijakan mekanisme penyaluran dana, pengorganisasian, ruang lingkup BOK dan sebagainya. Setiap tahun pelaksanaan BOK terus dievaluasi dan hasil evaluasi ini menjadi masukan dalam penyempurnaan kebijakan BOK selanjutnya, baik teknis maupun manajemen.

“Kami mengharapkan pengelolaan dana BOK tahun 2014 atau tahun kelima ini dapat semakin sempurna,” tuturnya.

Bupati Blora dalam sambutannya menegaskan agar meningkatnya dana BOK harus dibarengi pengelolaan yang transparan dan akuntabel. BOK harus dapat dimanfaatkan secara optimal, karena BOK dapat dipergunakan untuk seluruh program kesehatan yang bersifat promotif-preventif. 

Dihadapan para kepala puskesmas se Kabupaten Blora tersebut, Bupati Djoko Nugroho juga menegaskan agar penggunaan dana BOK tidak tumpang tindih dengan program-program yang lain. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved