![]() |
Pertemuan Perencanaan Program Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten Blora tahun 2014 di Hotel Kencana, Kamis (22/5) kemarin. (rs-infoblora) |
BLORA. Anggaran Bantuan Operasional (BOK) dari
Kementerian Kesehatan untuk Kabupaten Blora dari tahun ke tahun terus
meningkat. BOK merupakan salah satu program unggulan Kementerian
Kesehatan untuk membantu daerah dalam mencapai target nasional bidang
kesehatan yang menjadi kewenangan wajib daerah.
Hal mendasar BOK karena tidak semua
kabupaten/kota mempunyai kecukupan anggaran atau kepedulian untuk
membiayai pembangunan kesehatan, khususnya di Puskesmas. “Padahal peran
Puskesmas sangat penting, karena menjadi ujung tombak dalam upaya
kesehatan di masyarakat, terutama upaya promotif dan preventif,” kata
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, dr. Henny Indriyanti, M. Kes
saat menyampaikan sambutan dalam acara Perencanaan Program Bantuan
Operasional Kesehatan di Hotel Kencana, Kamis (22/5) kemarin.
Henny mengungkapkan, pada tahun 2010 dana BOK dialokasikan sebesar Rp
8 juta per puskesmas atau jumlah total sebesar Rp 208 juta. Tahun 2011
ditingkatkan, masing-masing puskesmas tidak sama berkisar antara Rp 57 juta sampai dengan Rp 83 juta, dengan jumlah total Rp 1,95 miliar . Pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 2,277 miliar dengan
rincian masing-masing puskesmas tidak sama, yaitu berkisar antara Rp
62 juta sampai dengan Rp 90 juta.
Pada tahun 2013 Blora menerina BOK sebesar Rp 2,253 miliar dengan rincian
masing-masing puskesmas berkisar antara Rp 61,5 juta sampai Rp 91 juta. Dan untuk BOK tahun kelima ini tahun 2014 jumlahnya
meningkat lagi menjadi sebesar Rp 2,401 miliar, dimana ada
peningkatan masing-masing puskesmas sekitar Rp 6 juta dari tahin
2013.
Alokasi per puskesmas menjadi sekitar Rp 66,5 juta sampai Rp 100 juta. Namun demikian lanjutnya, BOK tetap bersifat suplemen,
sehingga komitmen pemerintah daerah sangat diharapkan untuk
mengalokasikan anggaran kesehatan secara memadai, terutama untuk upaya
promotif dan preventif.
Sejak
diluncurkan pertama kali pada tahun 2010, lanjutnya, BOK telah banyak
dilakukan penyempurnaan, seperti kebijakan mekanisme penyaluran dana,
pengorganisasian, ruang lingkup BOK dan sebagainya. Setiap tahun
pelaksanaan BOK terus dievaluasi dan hasil evaluasi ini menjadi masukan
dalam penyempurnaan kebijakan BOK selanjutnya, baik teknis maupun
manajemen.
“Kami mengharapkan pengelolaan dana BOK tahun 2014 atau tahun kelima ini dapat semakin sempurna,” tuturnya.
Bupati Blora dalam sambutannya menegaskan agar meningkatnya dana BOK
harus dibarengi pengelolaan yang transparan dan akuntabel. BOK harus
dapat dimanfaatkan secara optimal, karena BOK dapat dipergunakan untuk
seluruh program kesehatan yang bersifat promotif-preventif.
Dihadapan
para kepala puskesmas se Kabupaten Blora tersebut, Bupati Djoko Nugroho juga
menegaskan agar penggunaan dana BOK tidak tumpang tindih dengan
program-program yang lain. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
0 komentar:
Posting Komentar