Home » , » Minim Perbaikan, Jalan Provinsi Penghubung Jateng-Jatim di Blora Rusak

Minim Perbaikan, Jalan Provinsi Penghubung Jateng-Jatim di Blora Rusak

infoblora.id on 22 Mar 2014 | 15.00

Kondisi Jalan Provinsi Blora-Cepu penghubung Bojonegoro Jatim di salah satu titik di Kecamatan Sambong yang rusak dan hanya diuruk dengan grosok. (foto: rs-infoblora)



BLORA. Sudah sepuluh tahun lebih kondisi jalan provinsi penghubung Jateng-Jatim di wilayah Kabupaten Blora mengalami kerusakan, namun kerusakan itu tak sepenuhnya ditangani oleh Bina Marga Jateng selaku pengelola dan penanggungjawab jalan provinsi.

"Selama ini perbaikan jalan yang dilakukan kebanyakan hanya tambal sulam. Perbaikan jalan secara menyeluruh dengan aspal hotmix dan pembetonan hanya dilakukan di beberapa titik kurang dari 2 kilometer, padahal panjang jalan yang rusak ada puluhan kilometer," ungkap Heri, warga Randublatung yang hampir setiap hari melintasi jalan provinsi tersebut.

Jalan penghubung Jateng-Jatim yang rusak parah di wilayah Blora diantaranya ruas Blora-Cepu dan ruas Doplang-Randublatung-Cepu, yang keduanya merupakan akses menuju Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Kerusakan tersebut selain akibat meningkatnya curah hujan dan bencana alam, kerusakan juga dipicu akibat meningkatnya kendaraan seperti truck dump colt diesel dan trailer yang muatannya melebihi batas tonase banyak melintasi jalan yang lebarnya tak lebih dari 5 meter ini.

Akibat lambannya perbaikan jalan semakin bertambah parah dan menuai keluhan terutama para pengendara sepeda motor. Pasalnya, selain rawan kecelakaan, kondisi jalan provinsi itu membahayakan pengendara yang melintas , terutama saat malam hari yang minim penerangan.

Kerusakan terparah ruas Blora-Cepu bisa dilihat mulai Desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon, Desa Genjahan - Desa Jiken - Desa Cabak Kecamatan Jiken sampai masuk kawasan hutan menuju Kecamatan Sambong dan Cepu. Terutama di tengah hutan banyak lubang dengan berbagai kedalaman. Begitu juga dari Sambong ke Cepu.

"Kondisi jalan dari Blora ke Cepu memprihatinkan dan membahayakan pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor. Saya memperkirakan, remuknya jalan dari Blora hingga masuk ke Kecamatan Cepu, ada beberapa faktor. Antara lain, karena minim dan tidak berfungsinya drainase yang ada di tepi jalan antar provinsi tersebut sehingga ketika hujan air menggenangi jalan serta makin meningkatnya volume kendaraan dengan muatan melebihi batas tonase yang melintas seiring dengan ekplorasi migas di Blok Cepu,” ungkap Hery Ketua Institute Of  Social Education And Democration (INSED) Blora, Sabtu (22/03).

Hery menambahkan, dengan kondisi banyaknya kerusakan itu tentunya dia merasa prihatin dan berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait segera malakukan perbaikan pada sejumlah titik dijalur Blora-Cepu yang sangat rawan dan telah beberapa kali terjadi kecelakaan terutama di Cabak Kecamatan Jiken sampai sebelah barat Jembatan Timbang Sambong Kabupaten Blora. “Kami berharap Dinas terkait segera perbaiki jalan propinsi yang rusak parah itu sebelum korban terus bertambah,” tegas Hery.

Sementara itu terpisah Kordinator Jembatan Timbang Sambong pada Dinas Perhubungan Jawa Tengah UPP Wilayah  Pati, Waskito saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan, bahwa kerusakan jalan  bukan karena faktor kelebihan muatan oleh truk- truk yang melintas. Akan tetapi dia menyebut karena faktor minimnya perawatan jalan yang dilakukan oleh pihak Bina Marga Jateng.

Kerusakan jalan provinsi Doplang-Randublatung-Cepu sangat parah, setelah diguyur hujan dijumpai banyak kolam air yang siap menelan roda kendaraan yang melintas dengan berbagai kedalaman. (foto: heri-infoblora)
Tidak jauh beda dengan keadaan ruas Blora-Cepu, jalan provinsi di wilayah selatan Blora yakni ruas Doplang-Randublatung-Cepu juga rusak parah, apalagi lebar jalan lebih sempit jika dibandingkan dengan Blora-Cepu. Kerusakan bisa dijumpai dari wilayah Doplang Kecamatan Jati - Randublatung - Kedungtuban hingga Cepu.

Kerusakan semakin parah ketika hujan turun, hampir sepanjang jalan dapat dijumpai kolam air yang siap menelan roda-roda kendaraan yang melintas. "Kerusakan ruas Randublatung-Cepu sangat parah, jika cuaca cerah banyak debunya dan sebaliknya ketika hujan turun berubah menjadi kolam air dan berlumpur," ungkap Ari, warga Kedungtuban yang setiap hari melintasi jalan Randublatung-Cepu.

"Sampai saat ini sudah ada beberapa material dari Bina Marga Jateng yang didrop di pinggir jalan untuk perawatan rutin berupa tambal sulam. Padahal warga menginginkan perbaikan jalan total, karena beberapa tahun belakangan ini kualitas tambal sulam tidak berusia lama. Stelah ditambal, sebulan kemudian sudah bodol lagi," ungkap Ari.

Papan proyek perbaikan jalan provinsi Blora-Cepu yang terpasang di Desa Genjahan Kecamatan Jiken. (foto: rs-infoblora)
Berdasarkan pantauan lapangan, memang sudah ada beberapa papan proyek perbaikan jalan yang akan dilakukan Bina Marga Jateng baik di ruas Blora-Cepu maupun Doplang-Randublatung-Cepu. Hanya saja perbaikan yang tertera di papan proyek tersebut tidak berupa perbaikan secara menyeluruh, melainkan perawatan rutin dengan tambal sulam dan beberapa kilometer dilakukan pengaspalan overlay (hotmix) dan pembetonan melanjutkan tahun anggaran 2013 lalu di ruas Cepu-Randublatung.

Seperti di papan proyek perbaikan jalan Blora-Cepu, tertulis peningkatan jalan tahun 2014 ini akan dilakukan kurang dari 3 kilometer. Padahal kerusakan jalan mencapai puluhan kilometer mulai Kecamatan Jepon hingga Kecamatan Cepu. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved