![]() |
Beberapa pengrajin keramik di Desa Balong Kecamatan Jepon sedang menyelesaikan pembuatan keramik bentuk mangkuk beberapa waktu lalu. (rs-infoblora) |
Dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pengembangan ekonomi lokal di seputar wilayah operasinya itu MCL mengirim 20 pengrajin keramik dari Desa Balong ke Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada Nopember 2013 hingga Januari 2014. Selama empat bulan itu para pengrajin dilatih bagaimana mengembangkan potensi kerajinan keramik yang ada di Kabupaten Blora.
"Ini sebagai wujud komitmen kami dalam mengembangkan ekonomi masyarakat," kata Field Public and Government Affairs Manager, Rexy Mawardijaya kemarin.
Dipilihnya pengrajin keramik di Desa Balong ini, ungkap Rexy, setelah MCL menjalin komunikasi intensif dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora.
“Kami harapakan dengan pelatihan itu para pengrajin mampu menjadi pelaku industri yang mandiri dan berkesinambungan,” tegas Rexy.
Rexy menjelaskan, tujuan digulirkannya program pelatihan ini untuk memaksimalkan potensi di Desa Balong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian masyarakat guna mengelola potensi tanah yang tersedia dan mengusung produk genting menuju produk keramik.
Rexy mengungkapkan, Desa Balong sejak dulu sudah dikenal sebagai desa penghasil batu bata dan genting dengan cara kerja dan peralatan yang seadanya serta bahan bakupun diambil dari sawah di sekitarnya. Sehingga dengan pelatihan dan penguatan tehnik tersebut pengrajin keramik bisa menambah keterampilan dalam menghasilkan produk keramik yang indah.
“Diharapkan nantinya Desa Balong dapat menjadi tujuan wisata keramik di masa depan,” harapnya. (rs-infoblora | kontributor : ali musthofa)
0 komentar:
Posting Komentar