Home » , » Pembangunan Embung di Desa Kemiri Jepon Diharapkan Kurangi Potensi Kekeringan

Pembangunan Embung di Desa Kemiri Jepon Diharapkan Kurangi Potensi Kekeringan

infoblora.id on 28 Feb 2014 | 00.30

Bupati Djoko Nugroho menghadiri sosialisasi pembangunan embung di Desa Kemiri Kecamatan Jepon. (rs-infoblora)
BLORA. Sebagian lahan pertanian di Kabupaten Blora merupakan sawah tadah hujan. Kabupaten Blora juga termasuk wilayah yang curah hujannya sedikit, sehingga rawan kelangkaan air saat musim kemarau. Akibatnya, banyak warga kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk keperluan pertanian dan ternak.

Pembangunan embung merupakan cara efektif untuk menangani kelangkaan air. Adanya embung akan sangat membantu warga mencukupi kebutuhan airr saat musim kemarau. Hal ini dikarenakan, air sungai bisa tersimpan saat musim hujan, sehingga airnya bisa dimanfaatkan warga saat musim kemarau.

Harapan masyarakat desa Kemiri Kecamatan Jepon memiliki embung akan segera terkabul. Pemerintah Kabupaten Blora dan Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juwana, beberapa waktu lalu menggelar sosialisasi pembangunan embung di balai desa Kemiri Kecamatan Jepon.

Acara dihadiri Bupati Blora Djoko Nugroho, Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Blora sekaligus Pelaksana Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora, Bondan Sukarno. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana, Budianto, Tim Ahli BBWS Pamali Juwana Mulyono, Koordinator Lapangan Pembangunan Embung, Budi Prasetyo, dan Pelaksana Teknis BBWS Pamali Juwana, Ardian.

Bupati Blora Djoko Nugroho berharap dibangunnya embung di Desa Kemiri memiliki manfaat besar bagi warga. Embung nantinya akan sangat membantu warga utamanya petani, hal ini dikarenakan lahan pertanian di kecamatan Jepon merupakan sawah tadah hujan.

“Banyak manfaatnya selain untuk keperluan warga. Embung ini juga bisa mencegah banjir karena bisa berfungsi penahan arus air jika curah hujan tinggi,” kata Bupati Djoko Nugroho saat menyampaikan sambutan.

Bupati mengingatkan agar pembangunan embung mengutamakan kualitas karena jika itu terjadi, pembangunan embung yang semula diharapkan warga malah bisa memicu konflik. “Kontraktor harus mengerjakan sesuai dengan spek, agar tidak muncul masalah dikemudian hari,” tandas Bupati.

Sementara itu, Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Blora sekaligus Pelaksana Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora, Bondan Sukarno dalam sambutannya mengingatkan kontraktor agar terus menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat. Hal ini dikarenakan pada saat mobilisasi alat berat masyarakat bisa memahami. Dirinya juga berharap agar tenaga kerja berasal dari warga setempat.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana, Budianto menuturkan sosialisasi ini bertujuan untuk memberitahukan warga, bilamana pada saat pengerjaan proyek masyarakat sudah tahu sehingga masyarakat bisa memahami. Budianto mengungkapkan anggaran pembangunan embung mencapai 1,7 miliar dengan waktu pengerjaan selama 210 hari.(rs-infoblora | humas setda)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved