![]() |
PERIKSA : Petugas dari Polsek Cepu melakukan olah tempat kejadian perkara pembunuhan yang dilakukan Sujak warga Desa Kentong, Kecamatan Cepu. (ali-infoblora) |
Dalam teriakannya, perempuan bernama Khomsatun itu menunjuk kearah Sutrisno yang sudah terbujur kaku bersimbah darah persis dipintu masuk warung yang juga sebagai rumah tempat tinggalnya. Nyawa Sutrisno, warga Cabean, Kecamatan Cepu tidak tertolong lagi, tewas seketika di lokasi kejadian akibat dipukul benda keras berupa linggis tepat dikepala korban. Kontan saja darah terlihat tercecer dimana-mana.
Diduga kuat, pelaku bernama Sujak yang juga sebagai suami perempuan pemilik warung itu telah lama memiliki keinginan untuk menganiaya korban. Hal itu terlihat dari selang beberapa menit setelah menghidangkan pesanan minuman korban, pelaku langsung kembali ke belakang dan mengambil linggis.
Cemburu
Kejadian berawal, Sutrisno datang ke warung bersama Yono sebelum berangkat "nyuloh manuk" (mencari burung-red) untuk minum es terlebih dahulu. Karena sang istri sedang tiduran, maka Sujak membuatkan minuman es tersebut.
Setelah menghidangkan es, Sujak langsung kembali kebelakang. Tak tahunya sekembalinya, langsung menghantam kepala korban dengan linggis. Sedangkan saat itu, korban sedang asyik melihat televisi bersama Yono di warungnya.
Melihat temannya dipukulli, Yono tak bisa berbuat banyak karena si pelaku sudah diselimuti kemarahan yang memuncak.
Namun, paska kejadian pemukulan itu, Sujak langsung meminta Yono yang juga teman pelaku dan korban untuk mengantarkan ke Polsek Cepu untuk menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatanya.
Paska kejadian, beredar kabar ada beberapa motif yang melatarbelakangi aksi penganiayaan yang berujung tewasnya korban ini. Dari seputar cemburu nya sang suami akibat isterinya sering digoda korban serta kejengkelan memuncak dari obrolan warung yang saling ejek mengejek.
Seperti diungkapkan Hari, warga Kentong yang juga tetangga pelaku. "Mungkin karena cemburu. Soalnya isterinya sering diajak ngobrol atau digoda Sutrisno itu," katanya.
"Kasian juga anak-anak dan isterinya yang ditinggalkan. Apalagi korban punya 3 anak yang satu sudah sekolah SMA, satunya masih SMP, dan satu masih SD," tambah Hari.
Lain lagi yang diungkapkan oleh M. Dahlan yang juga tetangga pelaku. Dia mengatakan, Sujak memang orangnya pendiam oleh karena itu banyak teman dan tetangga yang tak menduga nekat berbuat sekeji itu.
"Memang korban dan pelaku sebetulnya teman dekat. Mungkin karena sering bercanda dan terkadang berlebihan membuat pelaku marah dan mengambil tindakan nekat itu," katanya.
Kini kasusnya sudah dalam penanganan Polsek Cepu, karena selang setengah jam kemudian beberapa petugas yang dipimpin langsung Kapolsek Cepu, AKP I Gusti Putu Adi Wirawan.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), maka mayat lelaki paruh baya yang meninggalkan 3 anak dan isterinya itu di angkat ke mobil patroli menuju Rumah Sakit Umum Dr. R. Soeprapto Cepu untuk dilakukan visum. (ms-infoblora | kontributor : Ali Mustofa)
0 komentar:
Posting Komentar