![]() |
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat saat menyantuni anak yatim di Akamigas |
BLORA. Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat
menghimbau para tenaga ahli perminyakan yang ada di luar negeri,
khususnya di Qatar untuk kembali ke Tanah Air membangun sumur-sumur
minyak baru.
Sudah saatnya tenaga ahli minyak dan gas bumi
yang bekerja di luar negeri kembali ke Indonesia guna membangun
sumur-sumur minyak baru, seiring dengan mulai banyaknya sumur-sumur
minyak yang ditemukan, kata Jumhur dalam ceramahnya usai shalat tarawih
berjamaah dengan civitas akademik Akamigas dan ratusan anak yatim di
Auditorium Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Cepu, Blora, Minggu (21/7) lalu,
dalam rangkaian Safari Ramadhan VI BNP2TKI di Pulau Jawa 13-25 Juli
2013, hari ke-9. Menurut Jumhur, saat ini ada 6,5 juta TKI yang bekerja di 178 negara
yang berasal dari 470 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
"Di Qatar ada 5.000 TKI Formal yang bekerja di
sektor minyak dan gas, 900 orang diantaranya lulusan dari Akademi
Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) Cepu, Kabupaten Blora, Jateng," ujarnya.
Dijelaskannya, godaan gaji yang tinggi
merupakan alasan utama lulusan terbaik ini memilih untuk bekerja di luar
negeri. "Apabila negara tidak memfasilitasi lulusan tenaga terdidik ini
dengan gaji yang cukup maka tidak mustahil nantinya Indonesia akan
kekurangan tenaga terdidik," jelasnya.
Jumhur berharap sebaiknya lulusan tenaga
terdidik bekerja di Tanah Air. Namun, jika kesempatan itu belum ada
tentu merupakan hak azasi manusia untuk bekerja di luar negeri.
Saya lebih mendukung program mengeskplorasi
sumur minyak baru yang sudah ditemukan di Tanah Air daripada mereka
bekerja di luar negeri, jelasnya seraya menambahkan bahwa setiap kali
kunjungan ke luar negeri dirinya selalu mengimbau agar para tenaga ahli
ini kembali membangun bangsa dan Tanah Air.
Turut hadir pada acara itu, Direktur Akamigas Toegas Soegeng Soegiarto, dan Kepala Disnakertransos Blora Komari.
Pada kesempatan itu Kepala BNP2TKI memberikan santunan kepada ratusan anak yatim yang tinggal di sekitar kampus Akamigas.(rs-infoBlora | sumber : http://infopublik.layanan.go.id/ az/rm)
1 komentar:
Saya adalah putra daerah blora yg saat ini sedang bekerja disebuah perusahaan oil and gas dimalaysia.ternyata banyak putra daerah yg lebih memilih bekerja diluar negeri karena diblora sendiri merasa susah mencari pekerjaan yg sesuai dg profesi saya...meskipun blora kaya minyak dan banyak sdm yg skill tapi ternyata mereka kurang mendapatkan kesempatan untuk membangun daerah blora khususnya yg berhubungan dgn oil and gas.hrsnya pemerintah tanggap dengan keadaan ini..tenaga skil indonesia diluar negeri sebagai ujung tombak dari setiap project dan sangat dihargai dinegeri sendiri merka kurang mendapatkan perhatian...malah dijadikan objek untuk meraup keuntungan untuk kepentingan pribadi ataupun politik..dan hancurnya sistem perburuhan diindonesia menambah penderitaan kaum buruh..blora bisa maju kalo pemerintah dan rakyat sama sama untuk maju membangun blora...blora punya kemampuan dan kelebihan untuk maju.tanks
Posting Komentar