![]() |
Petani di Ds.Sarimulyo Kec.Ngawen saat panen padi di sawah mereka kemarin |
"Katanya sudah memasuki musim kemarau, tetapi kenapa hujan masih sering turun. Kami serba ragu apakah akan menanam padi lagi atau palawija setelah padi," ujar Ahmad salah satu petani di Ds.Sarimulyo Kecamatan Ngawen, Blora.
Bersama para petani lainnya, Ahmad saat itu sedang memanen padi. Dia menuturkan setelah panen seperti tahun-tahun sebelumnya biasanya ia menanam palawija seperti jagung. Itu dilakukan karena biasanya Juni sudah memasuki masa musim kemarau. Dengan status sawah tadah hujan yang minim pasokan air irigasi saat musim kemarau menjadikannya memutuskan langsung menanam palawija setelah tanam padi.
"Tapi tahun ini kami benar-benar bingung apakah tanam padi lagi apa palawija. Kalau melihat cuacanya saat ini masih kerap turun hujan, kami ingin tanam padi lagi. Tapi kami khawatir setelah tanam padi nanti hujan tak turun lagi," tandasnya didampingi beberapa petani.
Haryadi seorang petani di Ngawen lainnya lebih memilih menunggu perkembangan cuaca. Dia mengaku telah memanen padi sepekan lalu. Lahan pertaniannya yang luasnya kurang dari satu hektar sementara dibiarkan dulu. "Lebih baik menunggu perkembangan cuaca seperti apa, kalau tidak hujan lagi kami akan langsung tanam jagung seperti pada tahun-tahun sebelumnya di musim kemarau," tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Blora, Sutikno Slamet menyatakan, cuaca yang tidak menentu belakangan ini menjadi dilema bagi para petani. Dia menyatakan sawah yang selesai ditanami padi dan panen idealnya dilanjutkan dengan menanam palawija. "Jika dilanjutkan dengan menanam padi lagi kami rasa sangat beresiko. Kecukupan air irigasi nanti menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan jenis tanaman yang hendak ditanam," ujarnya.
Sutikno Slamet yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) sekretaris daerah (Sekda) Blora ini meminta para petani menggunakan pengalaman dan instingnya untuk menentukan tanaman apa yang akan ditanam menjelang musim kemarau ini. Dia mengungkapkan hasil panen padi para petani di Blora belakangan ini cukup bagus. Sutikno Slamet pun menambahkan target produksi padi di Blora tahun ini akan terealisasi. "Rata-rata per hektar menghasilkan padi 5,4 ton," ungkapnya. (rs-infoBlora | Suara Merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar